Harianbengkuluekspress.id - Kesiapsiagaan bencana di Kota Bengkulu terus ditingkatkan. Salah satunya, memastikan logistik dan perlengkapan darurat yang dibutuhkan dalam proses penanggulangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu merencanakan dan mengusulkan alokasi anggaran Rp 700 juta untuk mencukupi buffer stok.
"Buffer stock itu seperti kebutuhan pangan seperti beras, mi instan serta kebutuhan perlengkapan yang akan diberikan ke warga yang terdampak bencana," ujar Kepala BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi.
Ia menyebutkan, alokasi dana itu diusulkan dalam APBD 2025. Saat ini tinggal dibahas oleh anggota DPRD Kota Bengkulu. Dia mengharapkan agar anggaran tentang kebencanaan ini dapat ditingkatkan dan menjadi skala prioritas.
"Dalam menanggulangi bencana ini butuh anggaran yang sudah kita usulkan. Apalagi potensi bencana di awal tahun mendatang perlu kita persiapkan salah satunya memastikan anggaran ini tersedia," jelasnya.
BACA JUGA:Dilarang Beli LPG Melon Berlebihan, Satu Rumah Tangga Pra Sejahtera Boleh Beli 4 kali Dalam Sebulan
BACA JUGA:Gelar BRIEF 2024, Bank Indonesia Bengkulu Sukses Tawarkan Potensi Investasi
BPBD kota juga telah mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana di akhir tahun hingga awal tahun mendatang. Terlebih lagi, menjelang berakhirnya musim kemarau dan masukkannya musim hujan. Kemungkinan bencana yang sedang mengintai, seperti banjir, tanah longsor, gempa hingga musibah kebakaran.
Ia memastikan untuk kebutuhan hingga akhir tahun 2024 sudah tercukupi. Diperkirakan menjelang akhir tahun ini ditambah lagi potensi cuaca ekstrem mengharuskan pihaknya menjamin ketersediaan buffer stock tersebut. Dengan demikian, BPBD tinggal melakukan pengawasan dan reaksi cepat ketika terjadi bencana alam.
" Untuk cadangan makanan tidak ada yang kedaluwarsa karena didistribusi secara berkala. mulai dari beras, mie instan, air mineral dan sarden," jelasnya.
Disisi lain, pihaknya, juga terus mencari celah untuk mendapatkan bantuan pusat terutama sarana prasaran seperti tenda dan perahu karet hingga kendaraan operasional untuk menunjang kinerja BPBD dalam menanggulangi bencana. (Medi Karya Saputra)