Harga TBS di Bengkulu Terus Naik, Tembus Segini per Kilogram

Rabu 02 Oct 2024 - 20:52 WIB
Reporter : Rewa
Editor : HARIANBE

Harianbengkuluekspress.id  - Petani sawit di Provinsi Bengkulu sedang memperoleh berkah karena harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terus naik sejak beberapa bulan lalu. 

Bahkan saat ini harga TBS kelapa sawit di tingkat petani telah mencapai Rp 2.600 per kilogram atau meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang berkisar Rp 2.400 per kilogram.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, Jakfar mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu harus membantu para petani sawit agar harga TBS kelapa sawit terus mengalami peningkatan. Sebab, saat ini harga TBS kelapa sawit di tingkat petani sedang tinggi.

"Harga TBS kelapa sawit di pabrik masih lumayan bagus, ada yang sudah Rp 2.800 per kilogram, kita berharap harga di tingkat petani juga bisa semakin meningkat," kata Jakfar, Rabu, 2 Oktober 2024.

Menurut Jakfar, sebelumnya harga TBS di tingkat petani masih Rp 2.400 per kilogram. Ia menduga bahwa peningkatan harga ini disebabkan oleh meningkatnya harga CPO dunia. 

BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Turun, Dampak Alur Pelabuhan Pulau Baai Dangkal

BACA JUGA:Pjs Bupati Pastikan Pelayanan Berjalan Lancar, Ini Yang Dilakukannya

"Harga CPO saat ini sudah Rp 14 ribu per kilogram, jadi wajar kalau harga TBS kelapa sawit di pabrik bisa mencapai Rp 2.800 per kilogram," ujarnya.

Meski begitu, ia menyarankan agar pemerintah mengembangkan industri hilir sawit. 

Hal ini, menurut Jakfar, dapat memberikan nilai tambah bagi petani sawit, serta mengurangi ketergantungan pada harga TBS. 

"Kami juga mengajak para petani sawit untuk berinovasi dan melakukan diversifikasi produk, sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan yang lebih stabil," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk membantu petani sawit. 

Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan kegiatan pengawasan dan pengendalian harga TBS bersama tim gabungan. 

"Kami juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti pabrik, serta memastikan harga TBS yang diterima petani sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama," ujar Rizon.

Namun, ia mengaku bahwa penyelesaian masalah harga TBS ini tidak mudah. Sebab, hal ini melibatkan banyak pihak dan faktor, termasuk kondisi pasar dan ketersediaan pasokan TBS. 

Kategori :