PKS Beli TBS Harga Rendah, Begini Respon Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu

IST/BE Aktivitas bongkar muat TBS kelapa sawit di salah satu PKS di Bengkulu.--
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu menemukan banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah Bengkulu membeli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari petani dengan harga lebih rendah dibandingkan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Hal tersebut tentu saja merugikan petani sawit. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, mendapati praktik pembelian TBS dengan harga hanya Rp 2.550 hingga Rp2.700 per kilogram. Padahal, harga resmi yang telah ditetapkan pemerintah provinsi adalah Rp 3.142 per kilogram.
"Seluruh PKS wajib mematuhi harga TBS yang telah ditetapkan. Harga ini sudah melalui kesepakatan dan perhitungan yang adil antara pemerintah, asosiasi petani, dan pengusaha," tegas Rizon dalam keterangannya, Kamis 10 April 2025.
Ia menyebutkan, ketidakpatuhan terhadap harga resmi ini sangat merugikan petani sawit di Bengkulu, yang menggantungkan penghasilan dari komoditas tersebut. Perbedaan harga yang cukup besar dianggap menciptakan ketimpangan ekonomi di tingkat petani.
BACA JUGA:PKL Diberi Surat Teguran, Begini Penjelasan Kepala Satpol PP Kota Bengkulu
BACA JUGA:10 Calon Direksi dan Komisaris Bank Bengkulu Mulai Diseleksi, Berikut Nama-namanya
"Pembelian TBS dengan harga jauh dibawah harga yang ditetapkan tentu saja merugikan petani sawit, ini bisa menciptakan ketimpangan ekonomi," sebutnya.
Menurut Rizon, Dinas TPHP Bengkulu akan memonitoring dan mengevaluasi secara rutin terhadap seluruh PKS yang beroperasi di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada lagi pelanggaran terhadap ketentuan harga yang berlaku.
"Kami turun langsung ke lapangan untuk memantau dan mendata PKS yang tidak mengikuti ketetapan harga. Jika ditemukan pelanggaran ada sanksi administratif," ujarnya.
Pemerintah juga membuka ruang pengaduan bagi petani yang merasa dirugikan oleh praktik pembelian TBS di bawah harga resmi. Laporan masyarakat akan dijadikan dasar dalam proses penindakan kedepan.
"Kami membuka ruang pengaduan jika ada petani sawit yang dirugikan," tuturnya.
BACA JUGA: Waspada Longsor dan Pohon Tumbang
Sementara itu, sejumlah petani sawit di Bengkulu mengeluhkan rendahnya harga yang ditawarkan oleh PKS. Mereka berharap pemerintah bersikap tegas agar jerih payah mereka dihargai secara layak.
"Kami hanya ingin keadilan. Harga sudah ditetapkan, tetapi di lapangan kami tetap dijual murah. Ini menyulitkan kami untuk menutupi biaya produksi," ungkap Anton, salah satu petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah. (Rewa Yoke)