Marak Geng Motor, Disdik Kota Bengkulu Surati Semua Sekolah

Rabu 02 Oct 2024 - 21:31 WIB
Reporter : Bhudi S
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Aksi geng motor yang marak terjadi di Kota Bengkulu, mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu mengeluarkan surat edaran. 

Surat tersebut akan diberikan kepada seluruh sekolah di bawah naungan Dinas Disdik Kota Bengkulu agar siswa tidak keluar rumah pada malam hari. Hal tersebut dilakukan akan menghindari hal-hal buruk terjadi yang menimpa generasi muda.

Kepala Disdik Kota Bengkulu, A Gunawan SSos mengatakan, pihaknya terus mengimbau agar para siswa dan siswi untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan yang penting. Hal itu sehubungan kondisi yang kurang kondusif yakni maraknya aksi geng motor di beberapa lokasi di Kota Bengkulu.

"Maka, Disdik kota mengimbau satuan pendidikan dari jenjang SD hingga SMP melakukan tindakan pencegahan," ucap A Gunawan, Selasa, 1 Oktober 2024.

Gunawan menjelaskan, sekolah diminta untuk membuat surat imbauan kepada siswa dan siswi tidak keluar rumah di atas pukul 20.00 WIB. 

Satuan Pendidikan diharapkan mematuhi dengan tetap waspada demi keselamatan bersama pastinya.

BACA JUGA:2.394 PTT Ikuti Seleksi PPPK, Ini Penjelasan Kepala BPKSDM Kota Bengkulu

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Amankan 34 Anggota Geng Motor, 2 Ditetapkan Tersangka

"Meskipun sekarang ini terkait geng motor sudah ditindaklanjuti oleh anggota kepolisian, namun sekolah juga harus mengambil langkah penting agar siswanya tidak menjadi korban maupun menjadi bagian dari geng motor tersebut," terangnya.

Selain itu, ia juga meminta agar para siswa terutama tingkat SMP untuk lebih selektif dalam pergaulan atau mencari teman. Cari teman yang seumuran, jangan yang lebih dewasa atau lebih tua.

"Ini juga harus penting difahami oleh seluruh siswa-siswi di Kota Bengkulu ini. Haruslah pintar-pintar mencari teman. Jika ada teman yang dianggap tidak baik, lebih baik untuk dijauhi," tuturnya.

Masih diterangkan Gunawan, terkait banyaknya geng motor yang melibatkan para pelajar didalamnya, tentu pihaknya akan memberikan sanksi yang tegas jika salah satu peserta dari geng motor tersebut merupakan pelajar SMP. Namun, memang untuk hal itu akan dilakukan pendalaman dulu oleh pihak sekolah dan Disdik.

"Jika memang terlibat di dalam geng motor serta membahayakan keselamatan orang lain, apalagi sampai membawa sejata tajam (sajam) tentu akan ada tindakan tegas yang pasti diberikan. Bisa berupa sanksi dikeluarkan dari sekolah, skorsing ataupun sanksi lainnya jika memang terlibat," tegasnya.

Gunawan juga meminta untuk mencegah hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja, tetapi orang tua siswa dapat berperan aktif melakukan pengawasan terhadap siswa usai pulang sekolah. Orang tua memonitoring siswa selama perjalanan pulang sekolah apabila tidak dijemput.

"Jadi orang tua turut membantu sekolah melakukan pengawasan usai jam belajar atau siswa pulang sekolah sehingga hal negatif atau prilaku buruk bisa dicegah," pungkasnya. (529)

Kategori :