Harianbengkuluekspress.id - Kepolisian Resort Kota Bengkulu mengundang orang tua pemuda terlibat geng motor.
Tidak hanya orang tua, kepala sekolah serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga dihadirkan.
Mereka dihadirkan untuk memberikan pencerahan bagi pemuda terlibat geng motor. Dengan tujuan tidak mengulangi lagi kesalahan dan keluar dari geng motor serta menghindari kegiatan tidak bermanfaat.
Karena fenomena geng motor atau kelompok pemuda di Kota Bengkulu sangat mengkhawatirkan dan meresahkan.
BACA JUGA: Polresta Buru Geng Motor, Begini Penjelasan Kapolresta Bengkulu
BACA JUGA:Marak Geng Motor, Disdik Kota Bengkulu Surati Semua Sekolah
Bahkan tidak bisa disebut kenakalan remaja, tetapi tindakan mereka mengarah ke tindak pidana. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata SIk.
"Kalau bawa sajam kemudian melukai orang sudah tidak lagi kenakalan remaja, itu sudah kejahatan," jelas Kapolresta dihadapan orang tua pemuda yang diamankan.
Dari pemeriksaan penyidik, mereka membentuk geng motor atau kelompok untuk menunjukkan identitas diri. Mereka bangga jika bergabung dengan kelompok A atau kelompok B.
Kemudian setelah bergabung sebagai bentuk solidaritas, maka apa yang dilakukan akan diikuti seluruh anggota kelompok.
Yang mengkhawatirkan ketika terjadi perselisihan antar kelompok, mereka bertemu dan menyusun rencana untuk melakukan penyerangan.
"Mereka hanya ingin pengakuan, bahwa sudah masuk ke kelompok A atau kelompok B. Sehingga merasa punya identitas, mereka bangga. Yang mengkhawatirkan saat terjadi perselisihan, pasti berujung perkelahian dan penganiayaan melibatkan sesama kelompok," imbuh Kapolresta Bengkulu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman mengatakan, mengapresiasi langkah Polresta Bengkulu memberikan sanksi bagi pemuda terlibat geng motor yang viral di Kota Bengkulu beberapa hari terakhir.
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Amankan 34 Anggota Geng Motor, 2 Ditetapkan Tersangka
BACA JUGA:Ada 12 Kelompok Geng Motor, Masyarakat Diminta Berhati-hati, di Sini Mereka Biasa Kumpul