Perketat Pengawasan Geng Motor, Penjabat Wali Kota Bengkulu Kumpulkan Kepala Sekolah

Kamis 03 Oct 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Bhudi Sulaksono
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Maraknya aksi geng motor (gengster) yang terjadi di Kota Bengkulu akhir-akhir ini tentu menjadi perhatian berbagai pihak, terkhusus Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu. Karena hal tersebut menimbulkan keresahan dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Berkenaan hal itu,

Pejabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Ir Arif Gunadi mengumpulkan seluruh kepala sekolah (Kepsek). Tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) untuk meminta agar seluruh kepsek bisa lebih ekstra memantau perkembangan dan juga lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak didiknya selama berada dilingkungan sekolah. Hal itu sebagai upaya mencegah aksi kenakalan remaja terutama yang terafeliasi dengan geng motor.

"Tolong dipantau perkembangan anak kita. Berikan pengertian, jika ada yang janggal segera laporkan," ungkapnya, Kamis, 3 Oktober 2024.

Selain itu, dirinya juga mengimbau seluruh pelajar untuk mengurangi aktivitas ke luar rumah pada malam hari jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Pemahaman seperti inilah yang harus rutin diberikan kepada seluruh peserta didik, baik itu yang masih duduk di bangku SD hingga SMP. Kemudian, Arif juga meminta agar seluruh Kepsek untuk memperhatikan kenakalan remaja lainnya. Seperti pelecehan seksual, mengkonsumsi minuman keras dan tindakan lain yang dinilai tidak benar.

BACA JUGA:Jangan Politisasi Perbedaan, Ini Imbauan Dewan Penasehat PWI Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:58 Personel Naik Pangkat, 2 Personel Purna Tugas

"Banyak kenakalan remaja di luar sana. Ada pelajar SMA, anak putus sekolah hingga pelajar SMP dan SD, yang ikut serta dengan kawan-kawannya," ujarnya.

Intinya, pemerintah kota akan fokus melakukan pencegahan kenakalan remaja bersama seluruh stakeholder. Sebab, kenakalan remaja yang menjurus tindak kriminal ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan tunggal, tetapi haruslah secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pihak aparat kepolisian hingga pemerintah.
"Semua itu harus ada kolaborasi yang dibangun secara terus menerus untuk mencegah kenakalan remaja terutama di kalangan pelajar. Jika masih berada di sekolah tentu itu akan menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tetapi jika sudah berada dirumah tentu akan menjadi tanggung jawab keluarga dan lingkungan sekitar," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, Mapolresta Bengkulu telah melakukan pembinaan terhadap puluhan orang pelajar yang diduga terlibat geng motor ini dengan didampingi para orang tuanya, kepala sekolah, tokoh masyarakat serta tokoh agama. Pembinaan dilakukan guna memberikan pencerahan bagi pemuda yang terlibat geng motor, agar para pelajar tersebut tidak lagi mengulangi kembali kesalahan dan keluar bisa menjauhi atau keluar dari geng motor serta bisa menghindari kegiatan tidak bermanfaat.  (Bhudi Sulaksono)

Kategori :