Ia menyebutkan, masalah pelayanan kesehatan masyarakat merupakan skala prioritas yang akan dibenahi dan disempurnakan. Dalam 100 hari kerja dirinya akan langsung merancang APBD agar langsung berfokus pada kepentingan masyarakat.
"Ambulans menjadi transportasi yang paling dibutuhkan masyarakat. Dan kami pastikan tidak ada biaya yang dibebankan ke masyarakat dalam setiap pelayanannya," ungkap Dani.
Menurutnya, Masyarakat yang sedang dalam keadaan darurat tidak lagi perlu menunggu jemputan ambulans berjam-jam, karena pelayanan vital ini akan semakin didekatkan dengan masyarakat.
Selain itu, tenaga medis di Kota Bengkulu mulai dari Posyandu, Puskesmas hingga rumah sakit juga akan dilakukan peningkatan kualitas SDM. Seluruh pegawai dibidang kesehatan tidak akan membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien BPJS gratis dengan pasien mandiri.
Ketegasan akan dilakukan jika nantinya ada masyarakat yang merasa dirugikan terhadap pelayanan kesehatan yang buruk.
"Kita pastikan program ini berjalan maksimal dan masyarakat mendapat pelayanan yang cepat tanggap dalam segala kondisinya," bener Dani.
Program kesehatan juga sejalan dengan menempatkan dokter atau tenaga medis yang memiliki kualitas terbaik. Selain itu, pihaknya juga akan mempermudah dan menyiapkan sejumlah beasiswa bagi putra-putri daerah yang ingin melanjutkan pendidikan kesehatan.
Di sisi lain, Dani menyampaikan untuk membangun daerah tidak perlu semuanya harus dimulai dari nol. Tetapi program yang sebelumnya sudah dirasakan baik oleh masyarakat maka tinggal disempurnakan. Segala kekurangan harus diperbaiki dan ditambah dengan sentuhan inovasi yang tujuannya lebih memudahkan kepentingan masyarakat.
"Insya Allah kami siap membangun Kota Bengkulu dan menjadikan masyarakat yang lebih sejahtera. Mohon doa dan dukungannya agar langkah baik saya dan Pak Sukatno bisa mendapatkan kelancaran," pungkasnya. (805/MC)