Selama menjabat, ia mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes) melalui Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).
Pria kelahiran Bandung, 2 April 1981 itu juga sempat mengemban tugas dan terlibat dalam operasi penting di lingkup Polri.
Ia terlibat dalam Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Operasi Nemangkawi di Papua dan merupakan bagian dari tim yang menangkap Djoko Tjandra di Malaysia terkait kasus korupsi pengalihan hak tagih (Cessie) Bank Bali.
Saat menjabat sebagai Kepala Unit II Subdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Ahrie berhasil mengungkap kasus narkotika dalam jumlah besar.
Selain itu, Ahrie juga memiliki gelar Doktor Ilmu Kepolisian yang diraihnya pada tahun 2018.
Ahrie juga menempuh berbagai pendidikan kejuruan di luar negeri, termasuk di Politie Academy Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analysis by Visual Comparison di Munster, Jerman, dan di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida
BACA JUGA:Presiden Prabowo Subianto Lantik Nusron Wahid sebagai Menteri ATR/Kepala BPN
BACA JUGA:Putra Bengkulu Jabat Menteri, Resmi Dilantik Presiden Prabowo jadi Menteri PDT
2. TNI AD: Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto
Kolonel Wahyo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 2011 dan kini menjabat sebagai Komanda Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassu) TNI AD.
Wahyo memulai pendidikan formal di SD Negeri 1 Bokol, Kemangkon, Purbalingga pada 1991, dilanjutkan dengan SMP Negeri 1 di Kota Kecamatan Kemangkon pada 1994, dan SMA Negeri 1 di Bukateja pada 1997.
Sejak di SMA, Wahyo sudah mempersiapkan diri untuk mewujudkan cita-citanya menjadi tentara.
Setelah lulus SMA, Wahyo mendaftar dan diterima di Akademi Militer (Akmil), dan lulus pada 2001.
Karier militernya dimulai sebagai Perwira Pertama Pussenif, sebelum melanjutkan karier di Grup 1 Kopassus.
Ia menjabat sebagai Komandan Peleton 2/Kalajengking 3 Batalyon 11 Grup 1 Kopassus, dan kemudian sebagai Komandan Peleton 1/Kalajengking 3 Batalyon 11 Grup 1 Kopassus.
Kariernya di Grup 2 Kopassus dimulai sebagai Kepala Seksi Intelijen, lalu ia menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus.