Lebih lanjut, Calon Wali Kota Bengkulu, Sukatno menekankan bahwa keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerhati antikorupsi akan menjadi prioritas dalam upaya pencegahan korupsi di Bengkulu.
“Kami ingin menjamin kenyamanan bagi para pemimpin daerah, agar mereka tidak terjebak dalam kasus-kasus korupsi. Transparansi akan menjadi kunci utama,” tambah Sukatno, menegaskan pentingnya regulasi yang jelas.
Tidak hanya dari penguasaan materi, DISUKA juga dinilai unggul dalam hal komunikasi.
Pasangan ini mampu menyampaikan program-programnya dengan bahasa yang mudah dipahami dan lugas, sehingga menarik perhatian para hadirin yang datang. Mereka berusaha mengedepankan solusi nyata dan dapat diaplikasikan langsung, dibanding sekadar retorika.
Masyarakat Bengkulu, Rahmad Wahyudi, memuji pasangan ini atas penampilan mereka dalam debat.
Menurutnya, DISUKA berhasil menunjukkan persiapan matang dan pemahaman mendalam terkait isu-isu yang dihadapi masyarakat Bengkulu.
"Dani dan Sukatno mampu mengubah debat menjadi ruang untuk memperkenalkan gagasan konkret yang relevan dengan kebutuhan warga Bengkulu,” kata Rahmad.
Menjelang penutupan, pasangan DISUKA menegaskan kembali komitmen mereka untuk membangun Bengkulu dengan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Mereka optimistis bahwa program-program yang ditawarkan akan memberikan dampak positif bagi pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bengkulu.
Dengan debat pertama ini, pasangan DISUKA semakin memperkuat citra mereka di mata pemilih sebagai kandidat yang siap dan mumpuni dalam memimpin Bengkulu ke arah yang lebih baik.(999)