DISUKA Kuasai Debat Perdana, Paparkan Program dengan Lugas, Jawab Pertanyaan dengan Tepat

Sabtu 26 Oct 2024 - 23:27 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu nomor urut 1, Dani Hamdani - Sukatno (DISUKA) tampil menonjol dalam debat terbuka perdana Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bengkulu 2024-2029. Debat ini diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu di Hotel Grage pada Sabtu, 26 Oktober 2024 malam. 

DISUKA berhasil menguasai panggung debat dengan tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Menuju Pelayanan Publik yang Efektif dan Efisien.”

Dalam debat ini, pasangan DISUKA bersaing dengan empat pasangan lain,  Ariyono Gumay-Harlylyanto (nomor urut 2), Dedy Ermansyah-Nuragiyanti D Permatasari (nomor urut 3), Benny Suharto-Farizal (nomor urut 4), dan Dedy Wayhudi-Ronny L Tobing (nomor urut 5). 

Meski kelima pasangan sama-sama memaparkan visi dan misi mereka, DISUKA tampak unggul dalam penguasaan materi, terutama dalam menjawab pertanyaan panelis.

Keunggulan pasangan DISUKA mulai tampak sejak sesi pertama debat. Saat menerima pertanyaan terkait permasalahan layanan publik berbasis digital yang dianggap rumit oleh sebagian masyarakat, Dani Hamdani dengan percaya diri menguraikan strategi mereka. 

BACA JUGA:Mantan Ketua DPD RI dan ASPRI Bengkulu Dukung Penuh DISUKA, Begini Pernyataannya

BACA JUGA:Memprihatinkan, Perbaikan Jembatan Teluk Sepang-Kampung Bahari Jadi Prioritas DISUKA

Menurut Dani, solusinya adalah melalui peningkatan literasi digital di masyarakat Bengkulu. 

"Kami akan memastikan literasi digital tersebar merata agar digitalisasi lebih diterima. Dengan dukungan pelatihan, UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Dani.


Limas Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu mengikuti debat terbuka, Sabtu, 26 Oktober 2024 malam.-RIO/BE -

Dani juga menambahkan bahwa untuk mendukung program literasi digital tersebut, pihaknya akan melibatkan berbagai pihak, seperti para relawan digital dan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). 

 

Ia yakin dengan adanya pelatihan digital marketing, masyarakat dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas. Jawaban tersebut disampaikan dengan jelas dan tepat waktu, dalam kurun 120 detik yang diberikan.

Tak hanya dalam sesi pertama, DISUKA juga berhasil mengesankan penonton pada sesi kedua debat. Pasangan ini diberikan pertanyaan mengenai cara pencegahan praktik korupsi di proyek-proyek pemerintah. Menanggapi isu tersebut, Dani menegaskan komitmennya untuk mengutamakan transparansi dalam proses lelang proyek, khususnya melalui penggunaan e-katalog. 

“Dengan e-katalog, interaksi langsung antar individu dapat diminimalisir, yang pada akhirnya mengurangi risiko praktik fee proyek,” ujar Dani.

Kategori :