Setiap puskesmas yang dikunjungi oleh program ini menerima pelatihan intensif selama satu hari, di mana sekitar 30 tenaga kesehatan, termasuk dokter, bidan, dan kader, dibekali pengetahuan mendalam tentang stunting, cara pengukuran yang benar, serta metode monitoring pertumbuhan anak.
Pada hari berikutnya, diadakan screening stunting dan malnutrisi tanpa biaya bagi balita di daerah sekitar puskesmas.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi kondisi anak-anak, tetapi juga memberikan edukasi langsung kepada orang tua mengenai pentingnya gizi dalam masa pertumbuhan,
Sehingga diharapkan bisa menciptakan perubahan nyata dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.
“Permasalahan stunting menjadi kritis dalam konteks generasi maju, terutama menuju Generasi Emas 2045. Dampaknya sangat merugikan pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak Indonesia, yang seharusnya membentuk pondasi kualitas sumber daya manusia. Pemerintah menyadari keberhasilan mengatasi stunting memerlukan kontribusi nyata dari segala pihak mendukung gerakan Generasi Maju Bebas Stunting.” Muhdiar selau Staf Gizi Dinkes Jember. “Dengan demikian Dinas Kesehatan sangat menghargai upaya yang dilakukan Danone Indonesia bersama dengan Alodokter selama tahun ini yang terlibat aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. Kami percaya akan memberi perubahan yang signifikan.”
BACA JUGA:22 Ribu Warga Diabetes, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Beri Penjelasan Ini Penyebanya
BACA JUGA:Kejar Target Polio Tahap II, Pemkot Bengkulu Turunkan Tim Dinas Kesehatan Sweeping Rumah Warga
"Alodokter dengan penuh semangat mendukung penyelenggaraan Program Generasi Maju Bebas Stunting, karena kami melihat ini sebagai langkah konkret dalam mewujudkan visi bersama dengan Dinas Kesehatan dan Danone Indonesia. Kami percaya bahwa melalui edukasi yang tepat untuk tenaga kesehatan, serta peningkatan pemahaman dalam pencegahan, deteksi dini, dan penanganan stunting sesuai jenjang rujukan, kita dapat memberikan dampak besar dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Edukasi ini bukan hanya sekadar teori, tetapi sebuah pendekatan praktis yang langsung dapat diterapkan di lapangan. “kata Suci Arumsari Co-Founder dan President Director dari Alodokter. “Program ini adalah cerminan nyata dari komitmen kami untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia, agar mereka memiliki kesempatan tumbuh optimal, baik secara fisik maupun mental" tambahnya.
"Sejalan dengan misi perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke masyarakat luas, Danone Indonesia terus berupaya untuk mendukung target pemerintah dalam penurunan angka stunting. Pada program ini kami mengedepankan inovasi zat gizi yang terdapat dalam SGM yang dapat membantu pemenuhan gizi dan zat besi pada anak" ujar Yosua Tjajadi selaku Marketing Lead, Healthcare Nutrition Danone Indonesia.
Untuk setiap balita yang terdeteksi mengalami stunting melalui Program Generasi Maju Bebas Stunting, Danone indonesia akan memberikan intervensi langsung untuk membantu memperbaiki kondisi gizi mereka.
Intervensi langsung berupa produk pangan olahan PKMK untuk keperluan medis khusus untuk anak kurang gizi atau gizi buruk.
Setelah intervensi diberikan, proses pemantauan berlanjut dengan dukungan dari kader puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat, yang akan secara berkala melakukan monitoring perkembangan anak tersebut.
Proses ini juga didukung Danone Indonesia dengan penyediaan laboratorium digital untuk bantu orang tua memonitor pertumbuhan anaknya.
Pemantauan ini memastikan bahwa intervensi gizi yang diberikan dapat menghasilkan perubahan positif yang signifikan dalam pertumbuhan dan kesehatan balita.
BACA JUGA: 'Jemput Bola' Vaksinasi Polio, Ini Target Dinas Kesehatan Kota Bengkulu