BACA JUGA:Alhamdulillah, Prabowo Hapus Utang Macet Pengusaha UMKM , Petani dan Nelayan
"Jadi kami akan sampaikan di awal tahun ajaran apakah akan diubah atau tidak," kata Mu'ti.
Dijelaskannya, sistem UN yang merupakan bagian terakhir dari rangkaian pendidikan di sekolah untuk menentukan kelulusan siswa dihapuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Mu'ti mengatakan bahwa peninjauan ulang sistem pendidikan tidak hanya dilakukan terhadap UN saja.
Namun, Kemendikbud juga akan mengkaji kebijakan zonasi dan Kurikulum Merdeka.
Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini mengatakan bahwa 'semuanya masih dalam kajian'.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian sebelumnya dalam sidang terbuka mengatakan apabila Mendikdasmen Abdul Mu'ti ingin mengembalikan pelaksanaan UN bagi anak-anak sekolah.
BACA JUGA:Berlaku Hingga Akhir Tahun 2024, Pembelian BBM Setiap Hari Senin Dan Jumat Dapat Diskon Segini
BACA JUGA:TPG Guru di Bengkulu Belum Cair, Ini Penjelasannya
"Ya, pasti kita selalu terbuka kerpada perubahan, apakah namanya UN juga atau apa," katanya.
Hetifa menilai Indonesia membutuhkan data yang tersedia secara nasional untuk membandingkan kondisi pendidikan di seluruh daerah.
Menurutnya, jika ujian nasional akan dilaksanakan kembali, maka harus dipertimbangkan sebagai data dan informasi seberapa komprehensif peta situasi pendidikan nasional, guna menentukan kelulusan dan UN.
Namun, Hettifa memperingatkan agar UN tidak membuat anak sekolah menjadi stres.
"Jadi tidak menakuti anak gitu. Kalau dulu kan, UN itu pertama tadi, membuat anak jadi stress. Kedua, banyak ingatkah Anda bahwa dulu juga banyak kecurangan dan kebocoran soal saat UN? ujarnya. (**)