Harianbengkuluekspress.id - Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Bengkulu berhasil mengembangkan benih padi Inpari 32 di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Capaian tersebut dibuktikan dengan digelarnya panen bersama di lahan persawahan warga di Desa Tanjung Menang Kecamatan, Kecamatan Seginim sekira pukul 10.00 WIB pada Kamis 7 November 2024.
Hadir langsung pada kegiatan panen bersama tersebut Kepala BPSIP, Dedy Irwandi, Kasdim 0408 BS, Mayor Infanteri Surung Tambun, Asisten 2 Pemkab BS, Diah Winarsih dan Kepala Dinas Pertanian BS, Sakimin SPt serta pemerintahan desa, kelompok tani dan Babinsa.
Selain menjadi upaya peningkatan produksi pangan berkualitas di Provinsi Bengkulu panen bersama bibit Inpari 32 ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan.
BACA JUGA:Penyaluran Pupuk Subsidi Belum Sampai Segini
BACA JUGA: Pemprov Tak Miliki Alat Uji Residu, Sampel PSAT Diuji di Surabaya
"Ini merupakan kegiatan dalam rangka mendukung program strategis Kementerian Pertanian khususnya penambahan areal tanam. Kita ketahui salah satu kendala dalam perluasan areal tanam itu adalah ketersedian benih," ujar Kepala BPSIP, Dedy Irwandi saat diwawancarai BE.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan sebagai UPT Kementerian Pertanian BSIP yang ada di daerah selalu siap menjalankan program pemerintah pusat sebagai amanah untuk masyarakat, yaitu untuk mewujudkan swasembada pangan. Salah satunya yaitu pembibitan padi Inpari 32 yang menjadi pilot projek yang diharapkan dapat terus berkembang yang dapat memunculkan penangkar-penangkar baru.
"Jadi bibit padi yang kita tanam ini jenis atau varietas Inpari 32 dan di Kabupaten Selatan ini salah satu dari 5 lokasi yang menjadi target pemenuhan produksi benih kita," katanya.
BACA JUGA:34 Perangkat Internet Selesai Terpasang, Ini Lokasinya
Dedy menjelaskan ada sebanyak 27 ton benih padi Inpari 32 di Provinsi Bengkulu. Jumlah tersebut diantaranya sebanyak 5 ton bibit padi Inpari 32 berada di BS. Sehingga jika bibit yang dihasilkan petani pihak swasta dapat menampungnya, karena BPSIP hanya membutuhkan sebanyak 5 ton benih padi Inpari dari kelompok tani di BS.
"Kelas benih yang kita hasilkan ini, kelas benih pokok yang nantinya masih bisa diturunkan lagi karena dalam label kelas benih ini berwarna ungu dan nanti ini bisa diturunkan lagi menjadi label berwarna biru atau kelas benih sebar. Jadi sayang jika dikonsumsi dan harus terus dikembangkan lagi," jelasnya.
Sementara itu, Asisten 2 Pemkab BS, Diah Winarsih mengungkapkan bahwa hasil dari panen bibit Inpari 32 ini sangatlah luar biasa. Ia mewakili Pemkab BS Pemkab BS berharap dapat terus dikembangkan lagi kedepannya, mengingat kualitas benih padi Inpari 32 sudah terbukti unggul dan memiliki kualitas yang sangat baik.
"Padi yang baru saja kita panen ini merupakan varietas yang bagus dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Bengkulu Selatan," harapnya.
BACA JUGA: 130 Pelajar MI Plus Nur Rahma Pegang KIA