Hindari Kerusakan Jalan dan Kecelakaan Lalu Lintas, Angkutan Batu Bara di BU Dialihkan Lewat Jalur Laut

Kamis 14 Nov 2024 - 21:33 WIB
Reporter : Eko
Editor : Dendy Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Pemprov Bengkulu memutuskan angkutan batu bara dari Kabupaten Bengkulu Utara menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu lewat jalur laut.

Kebijakan tersebut dibahas dalam rapat di Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis, 14 November 2024.

Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA Denny SH MH mengatakan kebijakan gubernur memang mengarahkan truk di Bengkulu Utara untuk beralih ke transportasi laut melalui terminal khusus di Bengkulu Utara.

"Rencananya, pelabuhan baru akan dibangun di Bengkulu Utara, dekat Pelabuhan Titan Bengkulu Energi di Kecamatan Putri Hijau," terang Denny.

Ia mengatakan, kebijakan mengarahkan angkutan darat ke transportasi laut itu untuk mengurangi kerusakan jalan. Karena, rata-rata ada 1.000 truk yang beroperasi setiap hari.  

BACA JUGA:Berikan Makanan Bergizi ke Siswa, Kodim BSK Dirikan 2 Dapur Sehat di Sekolah

BACA JUGA:Mantan Kepsek MAN Kepahiang Divonis Segini

"Jika semua kendaraan ini tetap melalui jalur darat, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan risiko kerusakan jalan dan kecelakaan," tambahnya.

Menurut Denny, pihaknya telah mengumpulkan beberapa perusahaan untuk menyampaikan sejumlah kendala, termasuk masalah transportasi perusahaan, perizinan, dan penyesuaian RT RW, seperti PT Titan Batu Bara, PT Injatama, dan PT Bengkulu Terminal Energi Antar Nusa.

"Kita cari jalan terbaiknya. Karena ini bentuk kepedulian Pemprov terhadap para pengusaha, terutama di bidang perhubungan. Masukan dari berbagai pihak dapat membantu kelancaran ekonomi di Bengkulu," tegas Denny.

Di sisi lain, untuk masalah yang terkait dengan kewenangan kementerian, tentu membutuhkan koordinasi dengan Kementerian Kelautan. Sebab, kewenangan perhubungan itu, tidak hanya di tingkat Pemprov, tetapi juga kementerian.

"Pemprov siap mendampingi agar proses berjalan lancar," tandasnya. 

Sementara itu, Perwakilan PT Titan Batubara Edwin Prianto mengatakan, kapasitas pelabuhan yang ada di BU tidak mencukupi untuk menampung seluruh kebutuhan pengiriman.

"Pelabuhan yang ada tidak dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan pengiriman," terang Edwin.

Dijelaskannya, kapasitas pengiriman menggunakan transportasi laut itu, hanya mampu menampung 40 sampai 45 persen pengiriman. Tidak hanya itu, biaya transportasi laut  juga lebih tinggi dibandingkan angkutan darat menjadi beban tambahan bagi perusahaan

Kategori :