Harianbengkuluekspress.id - Bawaslu Bengkulu Selatan (BS) mengaku tidak mendapatkan undangan dari kunjungan kerja (Kunker) Menteri Desa (Mendes) Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Yandri Susanto di Desa Palak Siring, Kecamatan Kedurang pada Sabtu 9 dan Minggu 10 November 2024 lalu.
Meskipun begitu Bawaslu BS akan mendalami adanya dugaan kampanye yang disisipkan pada kunker tersebut untuk mendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dari nomor urut 1 Helmi Hasan - Mian pada Pilkada tahun 2024 di hadapan puluhan kepala desa (Kades) dan pejabat BS.
Sebelumnya BE telah meminta keterangan dari Komisioner Bawaslu BS mengenai dugaan kampanye terselubung tersebut.
Terbaru BE mewawancarai Ketua Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kedurang, Prengky yang mengaku pada saat itu ada 4 pengawas kelurahan dan desa (PKD) hadir pada Kunker PDT tersebut.
BACA JUGA:Bawaslu Dalami Dugaan Kampanye Mendes PDT
BACA JUGA:Mendes PDT Salurkan Bantuan Rp 275 Juta, Dorong Bumdes dan Kembangkan Wisata
"Memang tidak ada pemberitahuan untuk kegiatan itu (Kunker Mendes PDT, red) karena bukan kegiatan kampanye. Tapi di situ ada 4 PKD yang hadir dan memantau kegiatan yang ada," ujar Prengky kepada BE Kamis 14 November 2024.
Lebih lanjut, Prengky mengaku memang kehadiran PKD tidak dapat terlihat secara langsung. Mengingat saat itu tanda pengenal PKD tidak digunakan, hanya saja dibawa dan siap digunakan.
"Anggota PKD kami minta untuk selalu membawa kartu pengenal dan mungkin saat itu dibawa tapi disimpan di dalam kantong. Kebetulan saat itu saya memang tidak hadir di lokasi karena ada keluarga yang dirawat di rumah sakit," ungkapnya.
Prengky juga tidak memungkiri jika PKD setempat pada saat kunker Mendes PDT ikut sibuk. Namun ia memastikan dugaan adanya tindakan kampanye pada kegiatan tersebut tidak pernah terpikirkan oleh pihaknya.
"Kalau PKD itu masih bujangan. Tahulah kalau bujangan di desa itu bagaimana kalau desa lagi ramai," terangnya.
Namun, Prengky menyampaikan untuk panitia Kunker Mendes PDT kemungkinan besar adalah pemerintahan desa (Pemdes) setempat, yaitu Pemdes Palak Siring. Sebab yang terlihat sibuk saat adanya kunker Mendes PDT adalah pihak Pemdes Palak Siring.
"Panitia acara itu kalu Perangkat Desa Palak Siring aku rasa. Bisa lihat kemarin saya rasa saat bertemu dengan pihak panitianya," sampainya.
Prengky dengan tegas bahwa pihaknya tidak mengira jika kunjungan Mendes PDT akan mendapatkan sorotan. Sebab mereka tidak pernah terpikirkan bahwa pada Kunker Mendes PDT akan menyebutkan nama Paslon Kada Provinsi Bengkulu, yaitu Helmi Hasan.
"Kami juga masih mendalami dan mempelajari adanya unsur Pilkada di dalamnya (Kunker Mendes PDT, red). Kalu seperti yang di Desa Keban Agung 1 jelas kampanye yang dilakukan Dewi Coryati ada surat pemberitahuannya. Tapi yang kami tahu kalau pejabat publik yang kami kalau ingin kampanye harus cuti," tegasnya.