Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama (Kemenag) telah mengkaji soal Ujian Akhir (Intihan Wathani) Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dengan standar nasional setingkat Wustha dan Ulya tahun 2025.
Diketahui, ujian akhir PDF Standar Nasional 2025 akan diikuti oleh 11.076 mahasiswa dari 138 lembaga pendidikan formal diniyah di berbagai daerah.
Staf khusus Menteri Agama, Faried F Saenong berharap pelaksanaan ujian akhir PDF Berstandar Nasional tahun 2025 dapat lebih berkualitas dan menjangkau seluruh santri di Indonesia.
Dikatakannya, saat ini Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok pesantren, Basnang said, bersama sejumlah tokoh pendidikan lainnya, seperti IW Muhson Nawawi, Ulinnuha, dan Zainal Muttaqin dari akademisi menjadi peninjau utama dari ulama.
BACA JUGA:Menag Gagas Pembentukan Direktorat Jenderal Pontren
BACA JUGA:Tunjangan Sertifikasi TW IV Tahun 2024 Sudah Cair di Daerah Ini
Menurut Faried, kajian tersebut penting untuk memastikan mahasiswa PDF di seluruh Indonesia dapat mengikuti ujian dari pondok pesantren dalam disiplin ilmu tertentu tanpa terlalu dibatasi oleh istilah dan bahasa tertentu.
"Istilah yang digunakan harus universal, jangan terlalu khusus untuk wilayah tertentu. Tujuannya untuk memudahkan mahasiswa dari berbagai daerah memahami permasalahannya, " jelas Faried.
Faried juga mengingatkan kita bahwa perbedaan yang berbeda perlu dikenali dan ditangani dengan baik.
"Kita harus mengakui perbedaan ini dan memastikannya tidak menjadi momok yang berulang," tegasnya.
BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Ekonomi di BS, Usul Tambahan Pasokan BBM Subsidi, Segini Kuotanya
BACA JUGA:Dugaan Kampanye Mendes PDT di Kedurang, Mungkinkah Bawaslu BS Kecolongan?
Faried yang juga sarjana PhD dan magister kader Istiqlal dan Ulama UIII ini menambahkan, Kemenag berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan Diniyah formal melalui penyusunan dan evaluasi soal imtihan wathani ini untuk mengikuti visi dan misi Asta Cita (menyelaraskan kehidyupan yang harmonis dan toleran).
Hal yang sama disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang menuturkan soal ujian akhir PDF disusun secara khusus, karena berbeda dengan ujian negara lembaga pendidikan lainnya.
"Soal Imtihan wathani merupakan ciri khas pesantren formal dan berbeda dengan penilaian nasional dan ujian nasional. Selain itu, untuk IPA berbasis yellow book, juga model evaluasi pembelajaran PDF ini," katanya.