Harianbengkuluekspress.id- Ini informasi bagus bagi calon mahasiswa baru di Indonesia. Pasalnya tahun depan 2025, ada dua perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia akan akan menambah program jurusan Kedokteran.
Dua perguruan tinggi negeri tersebut adalah Universitas Islam Negeri Banda Aceh (UIN) Ar-Raniry di Banda Aceh dan Universitas Trunojo Madura.
Fakultas ini berfokus pada pendidikan dan pelatihan di bidang ilmu kedokteran, yang menanggapi perkembangan dunia medis, sekaligus menjadi salah satu fakultas yang sangat diminati calon mahasiswa pada seleki mahasiswa baru.
Tak dipungkiri,untuk bisa masuk pada jurusan tersebut calon mahasiswa harus melalui persaingan ketat.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, seleksi masuk perguruan tinggi akan diperuntukkan bagi iswa/siswi kelas 12 jenjang SMA/SMK/MA.
Calon peserta dapat masuk pada jurusan tersebut melalui seleksi mahasiswa baru akan segera dimulai.
BACA JUGA:Harga BBM Terbaru di Bengkulu Berlaku Mulai Hari Ini, Minggu 1 Desember 2024, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Memburu Gelar Perdana, Pemain Siap Berjuang Maksimal
Pada pilihan pertama, siswasiswi SMA, SMK kelas 12 siswa dapat mengikuti dua non-test pass.
Yang pertama adalah Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), dan yang kedua adalah SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Universitas Agama Islam Nasional).
Kemudian, ada juga Seleksi Nasional berdasarkan Ujian (SNBT), dan UM PTKIN (Ujian Masuk Universitas Agama Islam Nasional) dengan lulus mandiri.
Perguruan tinggi Islam negeri khusus seperti UIN (Universitas Islam Negeri), Iain (Institut Islam Negeri) dan STAIN (Perguruan Tinggi Islam Negeri).
Dua perguruan tinggi negeri yang akan baru akan membuka jurusan kedokteran adalah Universitas Trunojoyo Madura. Ini dipertegas dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) BAN-PT nomor 1819/SK/BAN-PT/AK/PT/IX / 2024 tertanggal 24 September 2024.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Safi ' menuturkan pihaknya telaah memeenuhi sejumlah persyaratan minimal untuk melaksanakan jurusan kedokteran.
Diantaranta adalah ketersediaan 28 tenaga pengajar kedokteran dengan spesifikasi khusus yang harus dimiliki, namun ada sekitar 4 spesifikasi dosen kedokteran masih dalam proses pencarian.