Harianbengkuluekspress.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu memberikan dorongan bagi destinasi wisata untuk menerapkan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard
(QRIS) pada layanan pembelian tiket masuk. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata daerah dan mempermudah para wisatawan dalam bertransaksi.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha menegaskan, pentingnya adopsi QRIS sebagai solusi pembayaran yang efisien dan modern.
Dengan menggunakan QRIS, destinasi wisata dapat mengurangi penggunaan uang tunai yang berpotensi menyebabkan penyebaran virus dan menjadikan pembayaran lebih cepat serta praktis bagi pengunjung.
BACA JUGA:Tak Intervensi Seleksi Petugas Haji, Ini Penegasan Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu
BACA JUGA: Reses Rahmad Widodo, Warga Keluhkan BPJS dan Jalan Rusak Ini Jawaban Sang Wakil Rakyat
"Kami sangat mendorong destinasi wisata di Bengkulu untuk segera mengadopsi QRIS sebagai pilihan pembayaran tiket masuk. Selain memberikan kemudahan, teknologi ini juga lebih aman dan mengurangi resiko penyebaran penyakit," ungkap Aditya, Sabtu, 7 Desember 2024.
QRIS merupakan sistem pembayaran yang telah diakui secara nasional dan memiliki sejumlah keuntungan.
Melalui satu kode QRIS, lanjutnya, pengunjung dapat melakukan transaksi menggunakan berbagai platform pembayaran digital, seperti e-wallet atau mobile banking.
"Hal itu tentunya memberikan fleksibilitas bagi para wisatawan yang datang dari berbagai latar belakang dan kebiasaan transaksi yang berbeda," ujar Aditya.
Dalam upaya untuk sosialisasi penggunaan QRIS, Kantor Perwakilan BI Bengkulu juga berencana untuk mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi pengelola destinasi wisata. Tujuannya adalah untuk memastikan para pelaku usaha di sektor pariwisata memiliki pemahaman yang baik tentang penggunaan dan manfaat QRIS dalam aktivitas bisnis mereka.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS di Bengkulu untuk memastikan para pelaku usaha di sektor pariwisata memiliki pemahaman yang baik tentang penggunaan dan manfaat QRIS dalam aktivitas bisnis mereka," ujarnya.
Tak hanya memberikan manfaat pada destinasi wisata, adopsi QRIS juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan lebih banyak wisatawan yang bertransaksi menggunakan teknologi pembayaran digital, akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi dan potensi pertumbuhan usaha kecil dan menengah di sekitar kawasan wisata.
"Banyak manfaat QRIS diantaranya peningkatan aktivitas ekonomi dan potensi pertumbuhan usaha kecil dan menengah," kata Aditya.
Saat ini, Kantor Perwakilan BI Bengkulu telah mengajak para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, untuk bersama-sama mendukung langkah ini. Dorongan untuk mengadopsi QRIS di sektor pariwisata merupakan bagian dari upaya BI untuk terus mendorong inovasi dan teknologi dalam dunia keuangan demi mencapai sistem pembayaran yang lebih canggih, efisien, dan inklusif bagi seluruh masyarakat.