Harianbengkuluekspress.id- Saat ini para petani karet resah. Pasalnya, mereka tak bisa bekerja, lantaran hujan terus mengguyur bumi pertiwi.
Haliyan (68) petani karet warga Desa Dusun tengah Kecamatan Lubuk Sandi, Seluma mengutarakan keluhannya selama hampir 2 Minggu ini tidak bisa menyadap karet karena hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Seluma.
Sebab, lantaran diguyur hujan batang karet menjadi basah, sehingga mayoritas petani karet abses nyadap selama 2 Minggu.
"Sudah hampir 2 Minggu pak, kadang percuma menyadap karet. Pagi nyadap siang hujan, jadi getah karet yang baru disadap sudah bercampur dengan air" jelas Haliyan.
BACA JUGA:Dorong Pemuda Jadi Petani, Begini Kata Kadis TPHP Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Petani Sawit Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk, Segini Harga Pupuk di Bengkulu Saat Ini
Dijelaskannya lagi, harga getah karet sebenarnya sudah mulai mengalami kenaikan. Harga saat ini Rp 11 ribu per kg.
" Kalau harga sudah mulai naik, kini Rp 11 ribu. Tapi percuma saja harga naik kalau musim hujan terus" keluhnya.
Sementara itu, prediksi cuaca dari BMKG puncak musim hujan sampai awal Januari 2025. Kalau benar hal itu terjadi selama 2 bulan lebih petani karet tidak bisa menyadap.
"Kalau benar puncak musim hujan sampai Awal Januari, iya palingan nganggur selama 2 bulan. Tapi dalam Minggu ini masih sempat sehari nyadap karet, semoga saja kalau memang begitu jangan setiap hari hujan" tutupnya. (Jefri)