Harianbengkuluekspress.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu kembali menggelar Festival Edukasi Inflasi Bank Indonesia (FLEKSI) 2024 berlangsung di Hotel Santika Kota Bengkulu, Kamis 12 Desember 2024. Kegiatan yang dihadiri oleh 134 peserta dari berbagai latar belakang ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait inflasi dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Dalam pembukaan acara, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha menjelaskan, pentingnya masyarakat memahami konsep inflasi. Sebab inflasi ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
"Inflasi ini sangat dekat dengan kita. Jika dulu dengan Rp100 ribu kita bisa mendapatkan satu keranjang belanja besar, sekarang hanya cukup untuk keranjang kecil. Hal ini menunjukkan bagaimana inflasi memengaruhi daya beli masyarakat," ujar Aditya.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov dan Pemkot Bengkulu, Bhabinsa dari Korem dan Kodim Bengkulu, anggota PKK Kota Bengkulu, profesional dibidang makanan dan minuman (F&D), wartawan, hingga konten kreator. Hal ini menunjukkan luasnya cakupan FLEKSI dalam mengedukasi masyarakat dari berbagai lapisan.
"Ada ratusan peserta yang hadir dikegiatan ini semoga mereka semua teredukasi terkait inflasi," tuturnya.
Selain memberikan wawasan tentang inflasi, Aditya juga menekankan keterkaitan inflasi dengan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ternyata, indikator ekonomi seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi juga dipertimbangkan oleh pihak kepolisian dalam merumuskan kebijakan keamanan. Babinsa dan aparat keamanan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Salah satu pembahasan menarik dalam FLEKSI 2024 peran pemuda, khususnya mahasiswa, dalam memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Aditya menantang para peserta untuk berpikir kreatif.
"Apa sih peran pemuda dalam memengaruhi masyarakat sekitar untuk berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan? Kami percaya, kolaborasi dan sinergi dari semua pihak yang hadir di sini dapat menciptakan dampak positif," katanya.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Apresiasi 15 Kategori Pendidikan di Bengkulu, Ini Dia Penghargaan yang Diberikan
Menurut Aditya, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam pengendalian inflasi.
"Kami berharap adik-adik mahasiswa dapat memberikan ide segar dan berkontribusi nyata untuk mengedukasi masyarakat terkait belanja bijak dan pengelolaan keuangan yang sehat," tuturnya.
FLEKSI juga mengundang beberapa narasumber ahli yang membagikan pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat inflasi. Para peserta diajak untuk berdiskusi interaktif sehingga dapat memahami lebih dalam langkah yang bisa diambil untuk mengendalikan inflasi.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang inflasi. Dengan pengetahuan ini, kami percaya inflasi dapat dikendalikan dengan lebih baik, karena pengelolaan ekonomi juga dimulai dari perilaku masyarakat sehari-hari," pungkasnya.