Inflasi Periode Desember 2024 Meningkat , Begini Penjelasan kepala BPS Kota Bengkulu

INDRI/BE Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu, Marwansyah, sedang memberikan keterangan pers terkait kenaikan inflasi bulan Desember 2024 yang mencapai 1,17 %, bertempat di Kantor BPS Kota Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu mencatat kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 1,13% pada November 2024 menjadi 1,17 % pada Desember 2024. Kepala BPS Kota Bengkulu, Marwansyah, mengkonfirmasi inflasi Bengkulu periode Desember 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.  

"Pada bulan Desember 2024, terjadi inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,30 %, sedangkan inflasi year on year (y-on-y) mencapai 1,17% dan inflasi year to date (y-to-d) juga tercatat sebesar 1,17 %," ujar Marwansyah dalam pers release BPS Kota Bengkulu, Kamis, 2 Januari 2025.  

Lebih lanjut, Marwansyah menjelaskan, berdasarkan data BPS, kelompok pengeluaran penyumbang terbesar inflasi secara m-to-m pada Desember 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan kontribusi sebesar 0,32 %. 

"Komoditas dominan penyumbang utama inflasi m-to-m antara lain cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, susu bubuk, dan air minum dalam kemasan," ucapnya.  

BACA JUGA:32 Polisi Naik Pangkat, Begini Pesan Kapolres Rejang Lebong

BACA JUGA:HAB, Donor Darah Sukarela, Ini Penjelasan Kepala Kemenag Provinsi Bengkulu

Adapun untuk penyumbang inflasi secara y-on-y, Marwansyah mengungkapkan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi yang terbesar dengan andil 0,34 %. 

"Komoditas dominan penyumbang inflasi y-on-y meliputi emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), daging ayam ras, bawang merah, dan nasi dengan lauk," ujarnya.  

Marwansyah juga menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi bulanan yang tinggi biasanya terjadi pada periode perayaan hari besar keagamaan nasional, seperti puasa, lebaran, natal dan tahun baru. 

"Memang benar, pada perayaan hari-hari besar seperti sekarang, yaitu perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kembali terjadi inflasi sebesar 1,17 %," ungkapnya. 

BACA JUGA:Sambut HUT ke-21 Kepahiang, Igor: Ayo Kita Revolusi Kebijakan

Marwansyah menambahkan, selama lima tahun terakhir, Desember secara konsisten menunjukkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyumbang utama inflasi. 

"Hal ini menjadi pola tahunan yang perlu menjadi perhatian, terutama dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan komoditas strategis," tutur Marwansyah.  

Dengan kenaikan inflasi ini, BPS mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, khususnya pada periode perayaan besar, guna mengantisipasi lonjakan harga yang berpotensi memberatkan. (Indriati)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan