Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah pusat telah menetapkan total dana desa secara nasional untuk tahun 2025 menjadi Rp 71 triliun. Angka tersebut naik dari DD 2024 sebesar Rp70,85 triliun.
Namun, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) justru mengalami penurunan dana desa sebesar Rp 800 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) BS, Herman Sunarya SH MH mengungkapkan bahwa pagu dana desa untuk 142 desa di BS pada tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp105,9 miliar. Penurunan ini telah diumumkan secara resmi Kementerian Keuangan.
“Pagu dana desa untuk tahun 2025 mengalami penurunan sebesar Rp 800 juta dibandingkan tahun 2024. Penurunan ini tentu akan menjadi tantangan bagi seluruh desa untuk tetap mengoptimalkan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Herman kepada BE pada Kamis, 12 Desember 2024.
BACA JUGA:RS Unib Ditargetkan Tuntas April 2025, Begini Penjelasan Rektor Retno Agustina
BACA JUGA:Waspada! Dua Ruas Jalan Provinsi Ini Rawan Longsor, BPBD Siagakan Alat Berat
Meski demikian, Herman memastikan bahwa pemerintah daerah akan segera menyusun pagu alokasi dana desa (ADD) untuk tahun anggaran 2025.
Penyusunan ini akan disesuaikan dengan pagu yang diterima guna memastikan distribusi anggaran berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
“ADD akan disusun berdasarkan kebutuhan masing-masing desa dengan tetap memperhatikan prioritas pembangunan. Kami berharap pemerintah desa dapat memanfaatkan dana ini secara efektif untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Herman mengimbau pemerintah desa untuk lebih fokus pada program-program strategis yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pihaknya juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Penurunan pagu ini diyakini berkaitan dengan perubahan alokasi berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, dan luas wilayah desa.
Kendati demikian, Pemkab BS optimis program pembangunan desa tetap dapat berjalan dengan baik melalui efisiensi penggunaan dana yang ada.
“Kami juga berharap kepala desa dapat terus menjalin sinergi dengan masyarakat dalam menyusun rencana pembangunan desa, sehingga setiap program yang dicanangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga,” pungkas Herman.
Untuk diketahui, dana desa merupakan salah satu komponen strategis dalam pembangunan wilayah pedesaan, termasuk di BS. Meskipun pagu tahun 2025 menurun, diharapkan desa-desa tetap mampu melanjutkan program-program prioritas yang telah direncanakan dengan baik. (117)