Waspada! Dua Ruas Jalan Provinsi Ini Rawan Longsor, BPBD Siagakan Alat Berat

Jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong longsor parah beberapa waktu lalu.-DOK/BE-

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiagakan alat berat di sejumlah titik-titik yang diangap rawan rawan longsor, terutama pada libur Natal dan tahun baru 2025 mendatang. 

Setidaknya ada 2 ruas jalan provinsi yang rawan longsor sehingga disiagkan alat berat. 

"Jalan Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Bengkulu Utara-Lebong dan Rejang Lebong-Lebong menjadi fokus dari penjagaan. Kedua ruas jalan tersebut cukup rawan longsor, apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Sabtu, 14 Desember 2024.

Ia menyebutkan, alat berat akan disiagakan di jalan-jalan provinsi yang rawan longsor tersebut hingga perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 usai. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang ingin berlibur selama Natal dan tahun baru tidak terkendala akses yang bisa saja terputus akibat longsor.

BACA JUGA:Tak Ada Gugatan, Penetapan Bupati Rejang Lebong Terpilih Tetap Tunggu MK

BACA JUGA:Malam Tahun Baru Diprediksi Hujan, BMKG Imbau di Rumah Saja

"Kami juga meminta masyarakat untuk tidak berada di dekat pohon besar yang sudah tua. Hindari pula berkendara di jalan yang rawan pohon tumbang," imbaunya.

Herwan mengatakan, BPBD provinsi, kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terus berkoordinasi melakukan pemantauan potensi bencana di masing-masing kabupaten dan kota. 

Menurut dia, BPBD kabupaten/kota mesti bergerak lebih cepat untuk meminimalkan  korban akibat bencana alam yang bisa terjadi karena cuaca buruk.

"Langkah antisipasi sangat penting kami lakukan. Terutama terkait peringatan dini, dalam bencana alam yang memang rutin terjadi mendekati pergantian tahun," imbuhnya.

Untuk diketahui, curah hujan yang masih terjadi sekarang ini tidak lain disebabkan oleh angin Muson Barat membawa kelembapan tinggi dari Asia yang memicu hujan lebat di wilayah Sumatera, termasuk Bengkulu.

Selain itu, adanya gangguan atmosfer berupa fenomena NGO (Gelombang Atmosfer Non-Oscilasi) juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadi cuaca buruk di Bengkulu. (529)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan