Harianbengkuluekspress.id- Pengungkapan peredaran uang palsu di Unversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengejutkan masyarakat. Ironisnya, sindikat ini melibatkan oknum pejabat dan pegawai kampus.
Terkuak setelah pihak kepolisian menangkap oknum pegawai, beserta barang bukti berupa uang ratusan juta dan alat penganda uang palsu.
Buntut terungkapnya dugaan sindikat uang palsu yang beroperasi didalam kampus membuat mahasiswa geram dan menuntut Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis mundur dari jabatannya karena dianggap lalai dalam pengawasan.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggeruduk rektorat. Massa menuntut rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis mundur dari jabatannya karena dianggap lalai dalam pengawasan.
BACA JUGA:Kampus UIN Alauddin Diduga Jadi Pabrik Uang Palsu, Polisi Amankan Karyawan dan Upal Ratusan Juta
BACA JUGA: Menuju Indonesia Emas 2025, Wamendikdasmen Empat Pilar Pemajuan Peta Pendidikan
Aksi digelar pada Senin 16 Desember 2024 sekitar pukul 13.30 Wita, mahasiswa terlebih dahulu berkumpul di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Massa kemudian melakukan aksi long march.
Mereka menyambangi Fakultas Hukum Syari'ah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi dan beberapa fakultas lainnya. Mahasiswa dari berbagai fakultas kemudian bergabung dengan para demonstran. Selain itu, massa melanjutkan longmarch ke depan Gedung Rektorat.
Massa menyuarakan tuntutannya, pengunduran diri Rektor Hamdan Juhanis menyusul terungkapnya sindikat peredaran uang palsu di lingkungan kampus.
Koordinator Aksi, Reski mengatakan kaus sindikat uang palsu menuai kecaman dari salah satu guru besar UIN Alauddin Makassar. Sementara itu, pihaknya turun ke lokasi untuk meminta rektor mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban.
BACA JUGA:Pendaftaran PPG Hingga 20 Desember 2024, Ini Syarat Yang Harus Dilengkapi
BACA JUGA:Kemendikbudristek Apresiasi 15 Kategori Pendidikan di Bengkulu, Ini Dia Penghargaan yang Diberikan
"Kami berangkat dari ultimatum dari salah satu guru besar di UIN Alauddin Makassar, Profesor Qasim Mathar. Beliau mengatakan bahwa rektor harus bertanggung jawab atas masalah yang terjadi hari ini (sindikat uang palsu di kampus).Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang prihatin, kami menuntut pengunduran diri rektor," kata Reski.
Reski juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini. Seperti diketahui, pihak kepolisian belum cukup terbuka dalam memberikan penjelasan mengenai pengungkapan sindikat uang palsu di kampus.
"Kami akan bersatu lagi dan melakukan aksi di Polda atau Polres Gowa sebagai pesan agar tidak ada yang main-main dengan segala permasalahan yang ada di UIN Alauddin Makassar," tegasnya.(**)