Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pemetaan kapasitas bahasa inggris untuk calon calon awardee beasiswa di lima wilayah.
Pelaksanaan pemetaan Bahasa Inggris diikuti 354 orang dari seluruh Indonesia. Pemetaan dibagi dalam dua angkatan dilima kampus.
Angkatan I telah diselenggarakan pada 17 Desember 2024 ditiga kampus, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya dengan 86 peserta, UIN Alauddin Makasar dengan 65 peserta, dan UIN Antasari Banjarmasin dengan 65 orang.
Kemudian untuk Angkatan II dilaksanakan pada 19 Desember 2024 di dua kampus yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan 73 peserta dan UIN Raden Patah Palembang dengan 65 orang.
BACA JUGA: Linieritas Dihapus? Bagaimana Nasib Sertifikasi Guru, Ini Penjelasannya
BACA JUGA: LKP Harus Kredibel, Praktisi Pendidikan Ungkap Begini
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani mengatakan program dilakukan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Kementerian Agama bekerja sama dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF).
Kemampuan Bahasa Inggris menjadi salah satu syarat bagi seseorang untuk mendapatkan beasiswa Kemenag.
"Pemetaan Bahasa Inggris ini penting, agar kita mengetahui sejauhmana kapasitas keluarga besar Kemenag dalam skor toefl ITP sehingga dapat dijadikan landasan merancang program-program penguatan Bahasa" katanya.
Ia berharap hasil pemetaan ini dapat secara persis menggambarkan para calon Awardee Kemenag, baik berasal dari kalangan santri, ustadz, kyai, guru, dosen, tenaga kependidikan, alumni Pendidikan Keagamaan maupun pegawai Kementerian Agama di semua tingkatan.
BACA JUGA:Kursus dan Pelatihan Jadi Penopang Kemajuan Bangsa, Ketua Kadin: LPK Jangan Dipandang Sebelah Mata
BACA JUGA:Kemendikdasmen Dorong Pemerataan Kualitas Pendidikan Baik Negeri dan Swasta
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Ruchman Basori mengatakan Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris sebagai langkah awal mempersiapkan calon awardee yang berkualitas.
“Kelemahan mendasar calon awardee kita adalah pada belum menggembirakannya skor toefl ITP, yang dipersyaratkan sebagai penerima beasiswa”, ungkapnya dikutip dari laman resmi kemenag.
Bersama IIEF, kita akan petakan kemampuan Bahasa Inggris keluarga besar Kemenag yang nantinya akan ditindaklanjuti pada program-program peningkatan Bahasa Inggris dan Arab dengan menggandeng Pusat Pengembangan Bahasa pada PTKIN.