Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa lebih baik mengalami kram pada kaki daripada hati dan otak yang kram, karena kondisi hati dan pikiran yang sehat lebih penting untuk menjaga kualitas hidup dan ketakwaan.
"Keram kaki masih bisa diluruskan. Otak kram, bahaya. Hati kram itu yang luar biasa, tidak mudah mengatasinya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sebelum melangkah ke tahap ketakwaan kedua dan ketiga, seseorang perlu mempelajari dan memahami tahap pertama dengan mendalam.
Sebagaimana diketahui umat Islam, rukun iman terdiri dari enam hal: iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari akhir, serta qada dan qadar.
Ketika seseorang benar-benar memahami konsep qada dan qadar, ia akan lebih mudah memahami hakikat rezeki.
Allah, Yang Maha Pengasih, tidak akan menistakan hamba-Nya, dan Allah, Yang Maha Memudahkan, tidak akan menyulitkan mereka.
Rezeki seorang hamba tidak pernah dikurangi oleh Allah, tetapi Allah mencukupkannya sesuai kebutuhan.
Sayangnya, manusia sering kali merasa rezeki tersebut tidak cukup, sehingga muncul sifat fakir dalam jiwa mereka.
BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Bagikan Tips Ini, Insya Allah Ibadah Tak Berat Bahkan Menjadi Kebutuhan
Ketika seseorang memahami bahwa Allah adalah Maha Pemberi Rezeki dan mengimbanginya dengan memaksimalkan ibadah fisik, hati mereka akan menjadi lapang.
Dalam kondisi hati yang lapang itulah, Allah akan melimpahkan rezeki kepada hamba-Nya.
"Maka orang kalau sudah punya ilmunya, diberi apapun akan dikeluarkan sesuai ilmu. Maka semua yang keluar akan menjadi manfaat dalam kehidupannya," demikian Ustadz Adi Hidayat.
Demikianlah penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang solusi saat rezeki sempit dan putus asa. Semoga bermanfaat.(*)