Kasus TBC Meningkat Drastis, Segini Pengidapnya Tahun 2024

Jumat 10 Jan 2025 - 22:44 WIB
Reporter : Indri
Editor : Haijir

Harianbengkuluekspress.id – Kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Bengkulu terus mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Angka kasus yang melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.  Jika pada tahun 2023 tercatat sebanyak 706 kasus TBC, jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2024 dengan total 1.264 kasus.  

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Sri Martiana, menyampaikan bahwa tren peningkatan kasus ini menunjukkan perlunya langkah strategis yang lebih masif untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.  

"Jumlah kasus TBC di Kota Bengkulu pada tahun 2024 mencapai 1.264 kasus. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Sri.  

Menurut Sri, peningkatan kasus TBC terjadi karena penularannya yang sangat mudah, ditambah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, kondisi gizi yang buruk serta lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat juga turut memengaruhi lonjakan kasus ini.  

BACA JUGA:Calon PPPK Gelombang II Membludak, Segini Jumlah Pesertanya

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Tidak Serentak, Dimulai 3000 Siswa

"Penyakit TBC dipengaruhi oleh keadaan gizi yang buruk, kondisi tempat tinggal yang tidak sehat, dan kurangnya penerapan protokol kesehatan. Ini menjadi tantangan utama dalam upaya pencegahan," ucapnya.  

Sri menegaskan, tingginya angka kasus ini telah menjadi perhatian serius pemerintah Kota Bengkulu. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka pertumbuhan kasus TBC, termasuk melalui layanan kesehatan yang tersebar di seluruh Kota Bengkulu.  

"Di Kota Bengkulu, terdapat 20 puskesmas dan 10 rumah sakit yang menyediakan pelayanan untuk penderita TBC. Kami terus memastikan agar akses pelayanan ini mudah dijangkau masyarakat," ujarnya.  

Terkait pengobatan, Sri menjelaskan bahwa proses penyembuhan TBC membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harus dilakukan secara rutin serta disiplin.  

"Pengobatan harus dilakukan secara rutin dan disiplin untuk mencapai kesembuhan. Masa perawatan setiap pasien berbeda, tergantung pada tingkat keparahan dan respons pasien terhadap pengobatan," ungkapnya.  

BACA JUGA:Blok Batubara Dilelang, Simak Jadwalnya

Sri juga menekankan bahwa pengobatan maksimal biasanya berlangsung selama enam bulan, dengan catatan pasien tetap harus melakukan kontrol meskipun kondisinya sudah membaik.  

"Pengobatan ini dihentikan setelah pasien benar-benar dinyatakan sembuh secara medis," ujar Sri.  

Pemerintah Kota Bengkulu berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, asupan gizi, dan disiplin dalam menjalani pengobatan agar angka kasus TBC di tahun mendatang dapat ditekan. (Indri)

Kategori :