BENGKULU, BE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, mengajukan permohonan ke Pemerintah RI untuk menetapkan 18 kelurahan di kota sebagai daerah tangguh bencana. Sebanyak 18 kelurahan ini berada di sepanjang pesisir pantai dan dianggap sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.
Kepala BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi mengatakan, bahwa saat ini sedang berlangsung penyelesaian untuk menjadikan enam kelurahan sebagai kelurahan tangguh bencana, dengan target selesai pertengahan 2024.
"Dari hasil ini, kita ingin tahu apakah kita masih dapat menambah kelurahan tangguh bencana ini. Jadi, kita ajukan dulu ke pemerintah pusat," ungkapnya, Selasa (12/12).
Ia menjelaskan, beberapa kelurahan yang diajukan seperti Kelurahan Teluk Sepang, Kelurahan Pondok Besi, Kelurahan Sumber Jaya, Kelurahan Penurunan, Kelurahan Kebun Beler, Kelurahan Sumur Meleleh, Kelurahan Padang Serai dan sejumlah kelurahan lainnya di Kota Bengkulu yang berhadapan langsung dengan laut.
"Keputusan akhir masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat, karena tidak hanya Kota Bengkulu yang memiliki potensi bencana, melainkan juga wilayah lain seperti di Kabupaten Kaur, Kabupaten Mukomuko dan sekitarnya," terang Will Hopi.
Namun, ia menyebutkan, jika 18 kelurahan tersebut ditetapkan sebagai daerah tangguh bencana tentu akan ada beberapa infrastruktur yang dibangun kedepannya, terutama pada 2024.
"Kita berharap apa yang kita usulkan tersebut bisa diakomodir oleh pemerintah pusat. Karena hal ini memang penting dan memang menjadi salah satu target kita ditahun depan," tutupnya. (529)