Harianbengkuluekspress.id – Bidang Peternakan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan bergerak cepat menanggapi laporan masyarakat terkait kematian tujuh ekor Kerbau di Desa Tungkal II, Kecamatan Pino Raya, pada Selasa, 22 April 2025. Kepala Bidang Peternakan, Ikat Maulana, mengatakan, tim Distan langsung turun ke lapangan melalui program Pelayanan Ternak Intensif Terpadu (Panter). Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan sektor peternakan di Bengkulu Selatan, tetap aman dari ancaman wabah penyakit, serta endukung kesejahteraan para peternak.
"Begitu menerima laporan, tim Panter kami terjunkan untuk melakukan penanganan langsung. Ini bagian dari komitmen kami menjaga kesehatan hewan ternak dan mendukung peternak agar tetap produktif," ujar Ikat kepada BE, Sabtu, 26 April 2025.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kematian ternak disebabkan oleh penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica. Penyakit ini dikenal sebagai infeksi akut yang menyerang Sapi dan Kerbau dengan tingkat kematian tinggi jika tidak segera ditangani.
"Jadi kami bukan hanya langsung terjun ke lapangan, tetapi juga memberikan penanganan sesuai prosedur yang ada," sambungnya.
BACA JUGA:Waspada, Penipuan Catut Pejabat Kejari, Ini Warning Kajari Kaur
Dalam kesempatan itu, tim juga memberikan pelayanan kesehatan hewan di dua desa, di Desa Bandung Ayu, sebanyak 65 ekor sapi diperiksa. Sedangkan, di Desa Tungkal II, pelayanan diberikan kepada 34 ekor sapi dan 8 ekor Kerbau.
"Sebagai upaya pencegahan lebih lanjut, tentunya Dinas Pertanian melalui Bidang Peternakan mengimbau para peternak untuk melakukan vaksinasi hewan secara rutin," terangnya.
Ikat menyampaikan vaksinasi sebagai langkah paling efektif untuk mengantisipasi penyebaran penyakit berbahaya dikalangan hewan ternak. Dengan tingkat keberhasil yang cukup baik, tentunya langkah vaksinasi kepada hewan ternak menjadi penting.
"Tentunya kami siap melayani vaksin hewan ternak milik para peternak untuk mencegah meluasnya serangan wabah penyakit yang menyerang ternak," pungkasnya. (Renald)