BENGKULU, BE - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu mengimbau perusahaan yang berinvestasi di Bengkulu agar melakukan perekrutan pekerja lokal. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik antara masyarakat dan perusahaan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos mengatakan, setiap perusahaan yang beroperasi di wilayah Bengkulu diharapkan merekrut minimal 70 persen masyarakat lokal di Bengkulu. Hal ini disampaikannya sebagai upaya untuk mengurangi konflik kepentingan yang sering terjadi di lapangan antara perusahaan kelapa sawit dan masyarakat.
BACA JUGA:Tiket Pesawat Bakal Meroket, Begini Pengakuan Angkasa Pura II Bengkulu
BACA JUGA:Desa Sekalak Makin Terisolir, Ini Penyebabnya
"Untuk mengurangi konflik kepentingan, perusahaan yang berinvestasi di Bengkulu disarankan merekrut tenaga kerja lokal," kata Edwar, Kamis, 14 Desember 2023.
Menurut Edwar, selain mencegah konflik kepentingan, langkah tersebut juga memiliki tujuan besar untuk menciptakan harmoni antara dunia usaha dan masyarakat sekitar.
"Dengan melibatkan pekerja dari komunitas lokal, kita dapat mengurangi potensi konflik yang muncul akibat ketidaksetujuan masyarakat terhadap kebijakan dan aktivitas perusahaan," ujarnya.
Para pejabat di sektor ketenagakerjaan dan transmigrasi diharapkan aktif berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di Bengkulu guna mengimplementasikan kebijakan ini. Hal tersebut dianggap sebagai solusi strategis untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan mendukung perkembangan sektor usaha di Bengkulu.
"Kita minta pejabat di sektor ketenagakerjaan dan transmigrasi diharapkan aktif berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di Bengkulu guna mengimplementasikan kebijakan ini," tuturnya.
Salah satu pengamat industri di Bengkulu, John Siregar mengatakan, rekrutmen lokal akan membantu ikatan yang lebih kuat antara perusahaan dan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi.
"Rekrutmen lokal akan membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat antara perusahaan dan masyarakat. Ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi di tingkat lokal," kata John.
Meskipun demikian, tantangan dalam implementasi kebijakan ini juga diakui. Perusahaan perlu memastikan kualifikasi dan keterampilan pekerja lokal sesuai dengan kebutuhan industri di Bengkulu.
"Meski begitu, keterlibatan lembaga pendidikan dan pelatihan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala tersebut," ujar John.
Ia berharap, langkah ini dapat menjadi model bagi wilayah lain yang menghadapi dinamika serupa antara perusahaan dan masyarakat. Keberhasilan implementasi rekrutmen lokal di Bengkulu dapat membuka jalan bagi terciptanya hubungan yang lebih harmonis di dunia bisnis dan masyarakat di berbagai daerah.
"Implementasi rekrutmen lokal di Bengkulu dapat membuka jalan bagi terciptanya hubungan yang lebih harmonis di dunia bisnis dan masyarakat di berbagai daerah," pungkasnya.(999)