BENGKULU, BE - Memasuki perayaan tahun Baru 2024, harga komoditas pangan khususnya daging ayam ras masih tinggi. Kini haga ayam mencapai Rp 33 ribu per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu dibandingkan minggu sebelumnya.
Pedagang Daging Ayam di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Rohimah (38) mengatakan, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, fluktuasi harga daging ayam ini masih akan terjadi dan mencapai puncaknya disaat libur tahun baru. kenaikan harga daging ayam selain disebabkan oleh tahun baru juga disebabkan oleh permintaan yang tinggi dari masyarakat.
"Harga ayam sudah naik sekarang sudah Rp 33 ribu per kilogram karena permintaannya cukup tinggi dari masyarakat," kata Rohimah, Kamis 28 Desember 2023.
BACA JUGA:Buruh Belum Sejahtera, Masih Ada Upahnya Tak Layak
BACA JUGA:Ajak Budidaya Kepiting Bakau, Ini Dia Keuntungannya
Tidak hanya itu, beberapa faktor eksternal juga turut berperan dalam dinamika harga daging ayam. Kondisi cuaca dan pasokan pakan yang tidak stabil ikut menjadi pemicu kenaikan harga daging ayam di kota ini.
"Cuaca saat ini sedang tidak bagus, kemudian pasokan pakan juga terbatas karena mahal, jadi wajar kalau harga daging ayam naik," tutup Rohimah.
Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE MM memberikan pandangannya terkait kenaikan harga daging ayam menjelang Tahun Baru 2024. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam disebabkan permintaan yang tinggi.
"Permintaan yang melonjak tinggi seringkali menjadi penyebab utama kenaikan harga daging ayam. Kondisi ini sejalan dengan tingginya aktivitas memasak untuk perayaan tahun baru," jelas Ansori.
Menurut Ansori, kenaikan harga daging ayam tentu saja akan berdampak ke konsumen. Mereka nanti akan mulai mencari alternatif sumber protein hewani lain seperti ikan atau daging sapi, yang mungkin mengalami fluktuasi harga yang lebih stabil pada periode ini.
"Kami perkirakan akan banyak masyarakat beralih ke ikan atau daging sapi karena harganya lebih stabil," pungkasnya.
Meskipun kenaikan harga dapat memberikan dampak ekonomi negatif, beberapa pelaku usaha kuliner melihat peluang bisnis dalam situasi ini. Restoran dan warung makan menyesuaikan harga jual menu-menu ayam untuk tetap mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
"Untuk harga menu ayam sudah kami sesuaikan, itu dilakukan agar saya tidak rugi," kata Uni Lina, Pemilik Rumah Makan di Jalan WR Supratman Kota Bengkulu.
Melihat dinamika harga yang terjadi, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Darjana meminta para pelaku pasar dan konsumen untuk bijak dalam berbelanja dan mencari alternatif yang sesuai dengan anggaran.
"Menjelang perayaan Tahun Baru yang semakin dekat kami minta masyarakat bisa berbelanja dengan lebih bijak dan selalu mencari alternatif yang sesuai dengan anggaran," pungkasnya.(999)