Belajar Al-quran Berbasis Braille, Ini Panduan Praktisnya
Jumat 05 Jan 2024 - 16:10 WIB
Reporter : Endang S
Editor : Asrianto
HARIANBE- Iqra' bil kitabah al-arabiyah an-Nafirah atau disingkat Iqra'na merupakan panduan praktis membaca Alqur'an Braille yang didedikasikan untuk Peyandang Disabilitas Sensorik Netra Muslim Indonesia.
Iqra'na ditulis dalam huruf Arab Braille, berhasil disusun oleh Kementerian Agama bekerjasama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ).
BACA JUGA: Guru Diwajibkan Kumpulkan Minimal 32 Poin Kinerja, Ini Panduannya
Dan ini menjadi kado istimewa bertepatan dengan peringatan Hari Braille Sedunia, yang diperingari setiap tanggal 4 Januari.
Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi menuturkan Iqra'na lahir sebagai tindak lanjut dari aspirasi berbagai komunitas tunanetra.
Mereka, kata Sidqi menghendaki adanya panduan belajar Al-Qur’an Braille sebagaimana yang dipakai kalangan orang awas, seperti Qiro’ati, Iqro’, " ungkap.
Masih dikatakannya, sebelum ada Iqra'na sebenarnya Pedoman Membaca dan Menulis Al-Quran Braille sudah ada, namun belum memadai untuk belajar membaca Al-Quran Braille bagi para pemula.
Kemudian, sejumlah lembaga dan komunitas tunanetra menyusun buku panduan membaca dengan metode dan pendekatan yang beragama.
BACA JUGA: Zenius Hentikan Layanan Sementara, Ini Kata Warganet
Keberagaman dan keterbatasan buku-buku panduan itu, sehingga tidka bisa digunakan secara luas.
Dari kondisi tersebut, LPMQ dengan melibatkan para ahli dan praktisi dari berbagai lembaga dan komunitas tunanetra muslim di Indonesia,
Mereka membuat panduan membaca Al-qruan Braille dengan mempertimbangkan kemudahan dalam mempelajari bacaan Al-Qur’an.
Sistematikanya disusun sedemikian rupa dengan mengacu pada prinsip pentahapan (graduasi), dimulai dari yang mudah hingga yang sulit, dari yang sederhana hingga yang rumit.
"Secara substansi, Iqro’na dibuat dengan materi kaidah baca Al-Qur’an yang cukup lengkap/komplit, mulai pengenalan huruf hingga bacaan garib," jelas Aziz.
Lebih lanjut dikatakannya, penyajiannya dibuat praktis, yang lebih banyak menekankan latihan/praktik dibanding teori. Namun demikian, Iqro’na harus diajarkan di bawah bimbingan guru yang sudah terampil,” sambungnya.
Kategori :