KOTA MANNA , BE – Kabar gembira bagi para petani pada awal tahun 2024, khususnya yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sebab, harga jual pupuk non subsidi mengalami penurunan harga dari yang sebelumnya sangat tinggi dan dikeluhkan .
Dari pantauan BE di pasar, penurunan harga-harga pupuk non subsidi mencapai 60 persen dari sebelumnya. Adapun pupuk non subsidi yang mengalami penurunan harga jual adalah NPK Mutiara yang sebelumnya per karung 50 kilogram dijual seharga Rp 1 juta saat ini turun di angka Rp700 ribu per karung, lalu pupuk NPK Pusri dari sebelumnya Rp 780 per karung 50 kilogram, saat ini justru turun di Rp 400 ribu per karung, kemudian harga pupuk urea putih yang sebelumnya diangka Rp 780 per karung 50 kilogram saat ini justru di angka Rp 340 per karungnya. Sehingga, harga tersebut dapat diartikan mengalami penurunan harga jual yang cukup drastis pada awal tahun 2024.
"Penurunan harga pupuk non subsidi saat ini hampir mendekati harga pupuk subsidi. Penyebab penurunan harga pupuk non subsidi dikarenakan stok di gudang masih membludak karena serapan petani menurun,” ujar
Pemilik Toko Pupuk Kecamatan Pasar Manna, Ahmadi (28) kepada BE, Kamis (11 Januari 2024).
Lebih lanjut, Ahmadi menerangkan bahwa pupuk padat, pupuk cair juga ikut mengalami penurunan turun harga. Sebab harga jual per kemasan 2 kilogram pupuk cair saat ini Rp 40 ribu. Sedangkan sebelumnya harga per kemasan tersebut diatas Rp 90 ribu per kemasan 2 Kilogram.
"Untuk phospat juga mengalami penurunan harga yang drastis hingga 30 persen dari harga normal. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi petani untuk membeli pupuk, selain harganya yang murah, barangnya juga mudah didapatkan,” kata Ahmadi.
Di tempat terpisah, pedagang pupuk lainnya, Lepi Saputra (38) menjelaskan penurunan harga pupuk juga dikarenakan dapat petani yang sulit melakukan kegiatan becocok tanam. Sebab, banyak lahan strategis yang tidak bisa dimanfaatkan petani karena kekeringan berdampak pada petani yang kesulitan membeli pupuk.
"Banyaknya stok pupuk subsidi yang digelontorkan pemerintah pada akhir tahun 2023 lalu juga berpengaruh pada penjualan pupuk, khususnya pupuk non subsidi,"
Bahkan, bukan hanya harga pupuk non subsidi dan pupuk cair yang mengalami penurunan harga jual. Sebab di tokonya harga jual insektisida dan herbisida juga ikutan turun harga. Ia menerangkan ujtuk harga jual herbisida jenis gramaxone yang sebelumnya dijual Rp 90 ribu per kemasan 1 liter, saat ini hanya Rp70 ribu saja. Sedangkan jenis fungisida saat ini harga jualnya Rp 50 ribu per kemasan di pasaran.
“Mau tidak mau kami mengikuti harga yang ada saat ini, karena harga ini sifatnya nasional. Fluktuasi harga memang tidak stabil, di pasaran,” demikian Lepi.
Lepi juga mengaku meskipun harga jual pupuk non subsidi mengalami penurunan harga yang drastis. Peningkatan penjualan pupuk non subsidi tidak mengalami perubahan signifikan.
"Meski harganya turun, penjualan kami tetap minim. Bahkan, persentase penjualan turun lebih dari 50 persen dibandingkan awal tahun 2023 lalu,” keluhnya. (117)