BENGKULU, BE - Belum selesainya pengerjaan proyek jalan puluhaan miliar di Kabupaten Kaur, yang berakhir masa kontrak pada akhir 2023 lalu, oleh CV Swakarsa Multi Jaya dan CV Ara Sukses Makmur masih menuai sorotan.
Meskipun dua kontraktor pemenang tender pengerjaan proyek pembangunan jalan ruas Tinggi Ari - Pancur Negara Kecamatan Tanjung Kemuning dan Rigangan Ulak Agung Kecamatan Kelam Kabupaten Kaur senilai Rp 25,6 miliar, diberikan waktu perpanjangan selama 50 ke depan untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
Dari belum selesainya proyek pembangunan jalan puluhaan miliar itu, PT Rodateknindo (Rotek) Purajaya diduga juga ikut terlibat. Pasalnya, PT Rotek Purajaya ikut mensuplai aspal dari Kota Bengkulu.
Sayangnya Direktur Utama (Dirut) PT Rotek Purajaya Ir Purwanto saat dikonfrimasi belum bisa memberikan keterangan. Pasalnya, dirinya masih berada di luar kota. "Sorry saya Sedang diluar kota," singat Purwanto.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu H Herwin Suberhani SH MH menyayangkan pengambilan material aspal yang terlalu jauh tersebut. Jauhnya lokasi pengambilan aspal itu, juga mempengaruhi kecepatan pengerjaan jalan. Disamping itu, membawa aspal yang telah dimasak terlalu jauh, juga akan terjadi penurunan suhu.
Harusnya, material aspal diambil dari daerah yang berdekatan dengan Kabupaten Kaur. Sehingga keterlambatan pembangunan jalan dari dana alokasi khusus (DAK) tersebut tidak terjadi.
"Harusnya jadi pertimbangan awal, bisa mengkondisikan material yang lebih dekat. Jangan mengkondisikan material yang jarak tempuhnya jauh," terang Herwin kepada BE, Jumat 12 Januari 2024.
Herwin mengatakan, pengiriman material apsal yang jaraknya jauh, tentu akan mengurangi kualitas aspal. Seharusnya sejak awal lelang, dari spesifikasinya wajib dipahami oleh rekanan atau pihak kontraktor.
"Pekerjaan bangun jalan itu, prioritas utama itu aspal hotmixnya. Jangan mengkondisikan material aspal yang jarah tembuhnya jauh. Dampak secara teknis, aspal dibawa dari Kota Bengkulu ke Kaur, atau perjalanan lebih dari 60 kilometer (KM) maka kualitas aspalnya akan bermasalah. Karena sangat mempengaruhi," bebernya.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Dapil Bengkulu Selatan-Kaur itu menegaskan, kekurangan material pembangunan jalan itu harusnya segera dicari solusinya sejak awal. Sehingga pembangunan tidak terlambat dari kontrak yang sudah ditentukan sampai akhir tahun 2023.
"Pihak rekanan dari awal seharusnya mempertimbangkan, material apa saja yang digunakan. Sehingga tidak terjadi kekurangan material," tutur Herwin.
Untuk itu, Herwin menegaskan, waktu 50 hari perpanjangan pekerjaan pada tahun 2024 ini, harus segera dituntaskan oleh pihak kontraktor. Jangan sampai pekerjaan jalan itu tidak selesai. Sebab, jika tidak rampung, maka masyarakat yang akan dirugikan.
"Dibangunnya jalan itu, agar masyarakat mendapatkan akses jalan yang baik. Tentu akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Kalau tidak selesai, masyarakat tentu akan kecewa," ungkapnya.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, jika pekerjaan tidak selesai sampai 50 hari ke depan, maka proyek pembangunan jalan puluhaan miliar itu harus diselesaikan secara hukum. Maka pihak yang terlibat dalam pembangunan, baik itu CV Swakarsa Multi Jaya, CV Ara Sukses Makmur, PT Rotek Purajaya maupun pihak lain harus ikut bertanggung jawab. Sehingga kejadian tersebut, tidak lagi terulang kemudian hari.
"Masih ada waktu untuk menyelesaikan. Silakan fokus menyelesaikannya. Kalau tidak selesai juga, harus diusut secara hukum," ujar Herwin.