BENGKULU, BE - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Helmi Yuliandri SP menyebutkan luas lahan pertanian di Bengkulu, mencapai 56.803 ha. Jumlah tersebut menyusut signifikan dibandingkan 10 tahun lalu yang tercatat masih mencapai 100 ribu hektar. Menyusutnya lahan pertanian tersebut disebabkan banyak petani mengalih fungsi menjadi perkebunan Kelapa Sawit.
"Luas lahan pertanian di Bengkulu terus menyusut karena banyak yang dijadikan kebun kelapa sawit. Itu tentu mengganggu produksi padi di Bengkulu," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi, Helmi Yuliandri SP mengatakan, Selasa 23 Januari 2024, kepada BE.
Helmi mengatakan, sebelum banyak lahan pertanian dijadikan kebun kelapa sawit, luas lahan pertanian di Bengkulu mencapai 100 ribu hektar. Namun, setelah banyak peralihan fungsi lahan, luasnya terus menyusut hingga mencapai 56.803 hektar.
"Dulu pada 2013 luas lahan pertanian mencapai 100 ribu hektar, namun pada 2023 hanya tersisa 56.803 hektar," tutur Helmi.
BACA JUGA:Telkom dan Indosat Kolborasi Perkuat Infrastruktur Digital, Simak Tujuannya
BACA JUGA:Harga Pupuk Urea Turun, dari Harga 20 Ribu Per Kilogram Sekarang Jadi Segini
Oleh sebab itu, Helmi berharap, masyarakat tidak mengubah lahan pertanian menjadi kebun kelapa sawit. Karena selain membuat lahan pertanian menjadi kering, juga berisiko dapat membuat lahan pertanian menjadi tandus.
"Untuk tahap awal memang dampaknya belum terasa, tetapi nanti pasti bisa dirasakan, lahan kering dan tandus. Jadi tidak bisa ditanami padi lagi," ujar Helmi.
Oleh karena itu, Helmi meminta, masyarakat tidak mengubah fungsi asli dari lahan pertanian atau sawah. Sebab sawah aslinya hanya untuk menanam padi bukan untuk menjadi lahan kebun Sawit.
"Sawah itu untuk menanam padi bukan untuk menanam Kelapa Sawit," tutupnya. (999)