Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Gubernur Bengkulu, H Dr Rohidin Mersyah MMA mengakui bahwa kerusakan hutan di Bengkulu cukup tinggi, bahkan sekarang ini mencapai 13 persen dari keseluruhan areal tutupan hutan yang mengalami kerusakan.
Sehingga hal itu bisa meningkatkan resiko bencana banjir dan longsor di beberapa tempat tidak hanya di wilayah kabupaten/kota.
Dengan kondisi ini dikatakan Gubernur Rohidin memang perlu langkah antisipasi kongkret seperti penghijauan seperti melakukan penanaman pohon kembali. Yang diharapkan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat secara luas.
“Maka seharusnya berhati-hati ketika musim hujan turun dengan intensitas tinggi, potensi banjir itu sangat besar. Maka sekarang kita programkan dengan teman-teman dari BKSDA, BPDAS untuk penanaman,” terang Gubernur, Jumat, 2 Februari 2024.
BACA JUGA:OPD Diminta Percepat Lelang Proyek, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Dicabuli Ayah Kandung Sejak SD, Di Waktu Ini Sang Ayah Beraksi
Menurutnya, untuk program penghijauan dan rehabilitasi hutan maupun lahan di Provinsi Bengkulu saat ini tersedia hampir jutaan bibit pohon yang bisa didapatkan masyarakat baik di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun dan UPTD. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu.
“Tersedia hampir jutaan bibit sekarang, termasuk di UPTD. Kehutanan. Maka, kita minta dukungan dari masyarakat untuk sama-sama menanam merehabilitasi hutan dan lahan,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia terus mengajak agar masyarakat Bengkulu bisa terus giat melakukan penanaman pohon agar tidak ada lagi kejadian longsor yang terjadi di Bengkulu ini.
"Mulai di tahun 2024 ini mari kita terus bersama-sama melakukan penghijauan demi keberlangsungan hutan di Bengkulu ini kedepannya," tutupnya. (Budhi)