Sebut Jatah dari Istri Masih Kurang, SS Tega Cabuli Anak Kandung

Minggu 04 Feb 2024 - 21:37 WIB
Reporter : Renald
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Tidak bisa dipungkiri peristiwa ayah mencabuli anak kandung di Bengkulu Selatan (BS) membuat masyarakat di BS heboh. 

Satu persatu fakta pun berhasil diungkapkan Polres BS dalam kasus tersebut untuk menjawab rasa penasaran masyarakat. 

Pasalnya, masyarakat masih penasaran akan pengakuan langsung dari pelaku SS (39) yang nekat melakukan tindakan amoral kepada anak kandungnya, AS (15) yang masih duduk di kelas 3 SMP di salah satu SMP favorit di BS. 

Bahkan, SS melancarkan aksinya sejak korban masih di bangku kelas 4 SD atau sejak 2019 silam, dengan mengancam akan membunuh korban dan juga melakukan kekerasan hingga korban mengalami luka-luka.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Usulkan Formasi Calon ASN Lulusan SD, Begini Penjelasan BKD

BACA JUGA:Lebong Tandai Masih Terisolir, Berharap Pemerintah Lakukan Ini

Untuk menjawab penasaran para pembaca, Harian BE dibantu Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir SIK melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi SH mencoba menggali langsung keterangan SS atas tindakan bejat yang ia lakukan terhadap darah dagingnya sendiri. 

Sebab, menjadi pertanyaan serius, bahwa SS yang telah dikaruniai 3 orang putri bersama istrinya, IL (39) tetapi masih nekat melakukan perbuatan bejat kepada anak kandungnya. 

"Sehari hari saya kerja berjualan baju anak-anak dan ambal. Saya jualan mulai pada tahun 2012 dan buka di Pasar Ampera," ujar SS mengawali keterangannya, Minggu, 30 Januari 2024.

Lebih lanjut, SS yang berhasil diringkus pada Selasa, 30 Januari 2024 sekira pukul 19.00 WIB oleh Tim Totaici Polres BS tanpa perlawanan ini mengaku setelah membuka toko pertamanya di Pasar Ampera di Kecamatan Pasar Manna, ia pindah lokasi berjualan. 

Sebab, dengan adanya perkembangan ekonomi SS, bersama anak dan istrinya pindah mengontrak di Kelurahan Padang Sialang, Kecamatan Pasar Manna, tempat lokasi cabul pertama kali dilakukan.

"Terus kami pindah rumah lagi di Simpang Tugu KB itu," sambungnya. 

Namun, saat ditanya kapan pertama kali SS mencabuli anak kandungan? Pelaku sempat menyangkal keterangan anak kandungnya tersebut. 

"Mungkin kata anak saya dari kelas 4 SD, tapi belum ada apa-apa," elak SS

Namun, SS tidak menyangkal bahwa saat keinginannya sedang memuncak, ia meraba-raba anak kandungnya layaknya tindakan suami kepada istri. 

Kategori :