Harianbengkuluekspress.id- Katak hijau menjadi lambang atau simbol yang ditampilkan Google Doodle dalam memperingati Hari Kabisat atau Leap Day 2024.
Tahun kabisat adalah fenomena 29 hari pada bulan Februari yang terjadi setiap empat tahun sekali.
Ini terjadi imbas pembulatan durasi putaran bumi mengelilingi Matahari.
Normalnya, satu tahun terdiri dari 365 hari, tapi saat tahun kabisat membuat kalender menjadi lebih panjang menjadi 366 hari.
Terlihat dari halaman pencarian google pada 29 Februari, ditampilkan katak hijau bertuliskan angka 29, kemudian diapit batu bertuliskan angka 28 dan angka 1.
Aksi katak ini melambangkan lompatan atau leap. Dan simbol katak dipilih sebagai hewan yang sering dikaitkan dengan tahun kasibat terutama di negara Irlandia
Sejarah tercipta tahun kabisat pada kalender Masehi yang sudah ratusan tahun lalu. Sistem penanggalan Masehi merujuk pada revolusi bumi atau perputaran bumi mengelilingi matahari.
BACA JUGA:Semua Komisioner KPU RI Diperiksa DKPP, Ternyata Ini Alasannya
BACA JUGA:Orang yang Bahagia Lahir Batin, Ini Ciri-cirinya
Sosigenes Alexandria, astronom yang hidup di masa kepemimpinan Julius Caesar mengetahui bahwa bumi sebenarnya memerlukan waktu 365,242190 hari untuk mengelilingi matahari.
Jika dikonversi ke dalam hitungan yang lebih detail, revolusi bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 56 detik. Kelebihan waktu 5 jam, 48 menit, dan 56 detik ini mungkin tampak sedikit.
Namun, jika kelebihan waktu ini diabaikan atau tidak dihitung, hal ini sangat berpengaruh pada sistem penanggalan, bahkan bulan musim hujan/kemarau bisa berubah-ubah.
Jika dibulatkan, waktu 5 jam, 48 menit, dan 56 detik ini setara dengan 6 jam atau ¼ hari.
Kelebihan waktu ini akhirnya dijumlahkan terus atau dikali empat hingga menjadi 1 hari penuh.
Jadi, ada kelebihan 1 hari setiap empat tahun sekali. Kelebihan 1 hari ini kemudian disisipkan pada bulan Februari yang dari awal memang hanya berjumlah 28 hari.