"Tidak menutup kemungkinan beberapa sekolah melakukan hal yang sama. Guna untuk meloloskan kepentingan salah satu oknum," ujar Edwar.
Untuk itu, ia meminta para aparat penegak hukum untuk betul-betul menindaklanjuti kasus tersebut. Terlebih, untuk Disdikbud, agar benar-benar melakukan evaluasi terhadap sekolah yang bersangkutan.
"Dilakukan evaluasi mulai dari guru, waka kurikulum, dan kepala sekolah, supaya memberi efek jerah terhadap sekolah yang kedapatan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Kota Bengkulu, Eka Saputra, M.Pd, menuturkan pihaknya sedikit lega setelah mendapat arahan Kadis Dikbud, yang telah menghampiri langsung sekolah.
Sebab, kehadiran kepada Dinas Dikbud Provinsi ke sekolah bisa menjadi tempat mengadu.
Dikatakannya, secara keseluruhan, terdapat 136 siswa yang didaftarkan melalui PDSS tersebut. Namun, khusus siswa bersangkutan, namanya sudah dicoret. Sehingga tidak bisa mengikuti seleksi melalui jalur tersebut.
"Arahan Pak kadis, seperti yang sudah dikatakan Pak Kadis tadi.
Yang bersangkutan sudah dicoret, tidak bisa mendaftarkan lagi. Jadi secara otomatis perangkingannya sesuai dengan nilai semestinya," ujar Eka
Siswa “Didongkrak” Akhirnya Dicoret dari PDSS, Dewan Minta Polisi Segera Proses!
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengungkapkan, jika perubahan nilai rapor yang dilakukan oleh salah satu sekolah tersebut benar-benar menciderai dunia pendidikan
Ia sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut. Oleh karea itu, Ia meminta kepada arapat penegak hukum.
Yakni Polda Bengkulu, karena sudah dilaporkan ke Polda Bengkulu untuk segera memproses laporan tersebut. Sehingga tidak terjadi dikemudian hari.
BACA JUGA:Menekuk Lidah ke Atas, Ternyata Ini Dampak Positifnya
BACA JUGA:Jaga Gizi Anak, Gelar Dapur Masuk Sekolah Kodim 0408
"Saya minta itu untuk diproses. Sehingga tidak terulang dikemudian hari. Selanjutnya sekolah yang bersangkutan harus disanksikan, tidak bisa dibiarkan begitu saja," ucapnya.
Pasalnya, menurutnya saat ini baru ketahuan di satu sekolah saja dan tidak menutup kemungkinan, rekayasa nilai di PDSS tersebut juga dilakukan sekolah lainnya.