Pasar Kaget Diminta Tertib, Ini Kata Asisten II Pemerintah Kota Bengkulu

Senin 11 Mar 2024 - 21:01 WIB
Reporter : Medi Karya Saputra
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Tenda/lapak penjual takjil untuk berbuka puasa di sejumlah wilayah mulai didirikan. Pedagang diminta tertib tidak menambah lapak dari jumlah yang telah ditetapkan pengelola. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas. 

"Pedagang musiman menu buka puasa sudah difasilitasi berjualan. Kita minta agar aktifitas ini tidak menganggu arus lalu lintas yang bisa membahayakan pengguna jalan, dan pedagang bisa tertib berjualan," ujar Asisten II Pemerintah Kota Bengkulu, Sehmi An Nur. 

Meski pasar kaget ini sifatnya musiman, namun kemacetan tak jarang menimbulkan kecelakaan lalu lintas, oleh sebab itu sangat diharapkan kerjsama dengan pedagang agar dapat memikirkan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Ia juga meminta seluruh juru parkir (jukir) yang bertugas di pasar kaget untuk ikut menertibkan serta melarang masyarakat yang berbelanja dari atas kendaraan karena sangat berbahaya. 

"Kita juga meminta pihak kelurahan untuk turun mengimbau pedagang itu agar tidak berjualan di atas badan jalan. Karena, itu bisa memicu kemacetan," tandasnya. 

BACA JUGA:Hindari Makanan Dingin Selama Ramadan, Ini Pesan Plt Kadinkes Kota Bengkulu

BACA JUGA:Risma Masjid Diminta Aktif, Ini Imbauan Kadis Kominfo Kota Bengkulu

Beberapa titik pasar takjil tersebut diantaranya samping lapangan merdeka, depan stadion sawah lebar, Jalan S Parman, Jalan Dempo raya, Kampung bali, Pematang Gubernur, Jalan Danau, Km 6,5 Simpang Pagar Dewa. 

Beberapa dinas terkait nantinya diminta untuk melakukan monitoring kegiatan pasar takjil tersebut. Selain mengawasi kemacetan juga diperhatikan masalah kebersihan. Dalam hal ini DLH kota diminta untuk dilakukan pembinaan agar seluruh pedagang dapat bertanggungjawab mengenai sampah dilingkungan pasar takjil tersebut. 

"Semua pedagang nanti dibina termasuk persoalan sampah sebab aktifitas jual beli takjil di bulan ramadan ini berpotensi menimbulkan sampah khususnya plastik atau kemasan makanan/minuman," terangnya. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kota, Hendri Kurniawan juga melakukan pemantauan/patroli terhadap arus lalu lintas di jalur protokol. Seperti tahun-tahun sebelumnya, berpotensi terjadi penyempitan pada sore hari mulai dari pukul 16.30-18.30 WIB. Hal ini jelas berbahaya dan melanggar Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan. 

BACA JUGA:'Dorong' Masyarakat Tanam Cabai, Ini Imbauan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu

"Tim patroli akan melakukan monitoring lapangan, nanti mengimbau serta mengurai kemacetan yang terjadi di titik-titik pasar kaget tersebut," tukasnya. (Medi Karya Saputra)

 

Kategori :