harianbengkuluekspress.id - Penyakit virus jembrana pada hewan ternak jenis sapi masih ada di Kabupaten Mukomuko. Ini dibuktikan di bulan April 2024 ini, sebanyak 20 ekor ternak jenis sapi di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko terjangkit jembrana. “Sudah kami periksa dan banyak sapi yang mati akibat penyakit jembrana,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani melalui Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan P2HP, Yeni Misra.
Pihaknya membantah, adanya dugaan penyebab kematian sapi yang dilepasliarkan oleh pemiliknya tersebut akibat diracun oleh warga yang kesal pada hewan ternak dilepasliarkan di kebun kelapa sawit.
”Kita sudah lakukan pemeriksaan bangkai sapi tersebut, dan penyebabnya murni karena terjangkit penyakit jembrana serta bukan disebabkan hal lain,” katanya.
Terkait banyaknya sapi mati akibat jembrana di wilayah ini, sambung Yeni, ada video warga yang membuang sapi mati ke sungai dan instansinya terlambat mencegahnya karena bangkai sapi sudah hanyut ke sungai.
”Tidak kami temukan di sungai dan memang sudah hanyut,” ujarnya.
BACA JUGA:Harga Bapok Usai Lebaran Belum Stabil, Begini Tanggapan Pedagang dan Pembelinya
BACA JUGA:175 Kasus DBD, 3 Meninggal Dunia, Dinkes Seluma Lakukan Ini
Ia juga mengatakan, perbuatan membuang sapi mati akibat jembrana ke sungai tersebut dilarang oleh penyayang lingkungan dan pelakunya bisa terkena sanksi sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, penyakit yang diderita oleh sapi mati yang dibuang ke sungai juga bisa menular ke sapi-sapi yang meminum air sungai. Kepada warga diminta segera melaporkan hewan ternaknya yang terjangkit penyakit jembrana ke pihaknya. Sehingga bisa diobati dan ternak yang belum terjangkit diberikan vaksin untuk mencegah ternak terjangkit penyakit.
“Segera lapor ke dinas, jika hewan ternak sudah mati dan jangan di buang sembarangan, tapi dikuburkan,” ujarnya.(budi)