Butuh Teknologi dan Inovasi untuk Atasi Ini

IST/BE Kepala BPBD BS Hen Yevi Hadiri Rakornas Penanggulangan PB Tahun 2024 di Bandung, Kamis 25 Maret 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS) mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2024.

Setidaknya ada sebanyak 447 BPBD yang terdiri dari 36 BPBD Provinsi dan 411 BPBD Kabupaten yang menghadiri Rakornas tersebut yang digelar pada 23-24 April 2024 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Rakornas PB 2024 sendiri  dihadiri lebih dari 2 ribu peserta dari unsur Pentaheliks, di antaranya perwakilan kementerian dan lembaga, DPR RI, duta besar negara sahabat, kepala daerah, BPBD provinsi, unsur pimpinan TNI, Polri, BPBD kabupaten atau kota, akademisi, praktisi, perwakilan dunia usaha, media, dan organisasi Masyarakat.

Sedangkan dari Pemkab BS, dihadiri Wakil Bupati (Wabup) BS, Rifai Tajuddin SSos, Kapala BPBD, Hen Yepi SPi dan Kabid Kedaruratan dan Logistik, Akisar Diardi. 

BACA JUGA:Gelar Zikir dan Doa Bersama sebelum AM

BACA JUGA:Seleksi Paskibraka, 186 Siswa Lanjut Tes Kesehatan

Rakornas PB tahun 2024 sendiri dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Prof Dr Maruf Amin.

"Rakornas ini membahas isu-isu di bidang penanggulangan bencana seperti kebijakan dan strategi, prabencana, kedaruratan dan logistik peralatan, pascabencana, serta tata kelola dan akuntabilitas," ujar Hen kepada BE, Kamis 25 April 2024.

Lebih lanjut, Hen mengatakan kegiatan yang digelar oleh BNPB pada tahun ini mengangkat tema Pengembangan Teknologi dan Inovasi dalam Penanggulangan Bencana. Sebab penerapan teknologi dan inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanggulangan bencana di tanah air.

"Ditambah lagi kejadian bencananya memiliki kecenderungan meningkat setiap tahun," katanya.

Hen membeberkan, tema yang diusung sejalan dengan salah satu dari empat poin resiliensi berkelanjutan yang disampaikan Presiden Jokowi saat pembukaan Platform Global 2 tahun lalu. Adaun 4 poin tersebut yaitu, pertama memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif dan adaptif terhadap bencana, kedua berinvestasi dalam sains, teknologi dan inovasi,  termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi, ketiga pentingnya membangun infrastruktur yang tangguh terhadap bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim serta keempat mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Peringati Hari Otonomi Daerah, Pastikan Realisasi Anggaran Sesuai Perencanaan

"Melalui Rakornas ini juga kita dapat mengetahui lebih jauh arah dan upaya terbaik dalam penanggulangan bencana secara nasional untuk daerah," pungkasnya. (Renald)

Tag
Share