Longsor Susulan Jalan Lintas Lebong - Curup Lebih Parah, Pemprov Bengkulu Diminta Turunkan Bantuan
LONGSOR : Musibah tanah longsor yang kembali terjadi di Kabupaten Lebong yang belum dibersihkan karena terkendala alat berat, Sabtu, 27 April 2024. -ERICK/BE-
Pemkab Lebong Disalahkan
Sementata itu, di media sosial banyak yang menilai Pemkab Lebong tidak peduli dengan musibah tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Rimbo Pengadang.
Menyikapi hal tersebut, Sekda Lebong H Mustarani Abidin SH MSi menanggapinya bahwa memang ada berita beredar yang mengatakan bahwa musibah longsor yang terjadi pada hari Jumat, 26 April 2024 di kawasan Rimbo Pengadang, setelah gerak cepat dari pihak Provinsi Bengkulu, namun pastinya dari BPBD Kabupaten Lebong menyampaikan bahwa alat sudah bekerja dari Kabupaten Lebong.
"Saya tidak mendapatkan informasi kalau pemerintah provinsi yang gerak cepat," ucapnya.
Selanjutnya, tambah Sekda, pada pagi hari kembali ada laporan jika kembali terjadi tanah longsor susulan. Oleh karena itulah, jika memang ada alat berat yang dimaksud dari Pemprov Bengkulu, maka pihaknya meminta agar Pemprov Bengkulu bisa untuk membuka kembali jalan yang tertimbun longsor agar masyarakat bisa kembali melintas.
"Jika ada maka kami mohon segera material longsor dibersihkan," tuturnya.
Ditegaskan Sekda, selama ini ketika musibah tanah longsor yang terjadi di jalan Provinsi Bengkulu yang berada di Kabupaten Lebong, seperti sering terjadi di kawasan Kecamatan Rimbo Pengadang, Bukit Resam antara Lebong dengan Bengkulu Utara, semuanya alat berat dari Kabupaten Lebong.
Akan tetapi Pemkab Lebong tidak mempersoalkannya dan setiap ada musibah, pasti selalu disampaikan ke Pemprov Bengkulu.
"Longsor selama ini, alat berat dari Kabupaten Lebong," tegasnya.
Hanya saja Sekda meminta adanya keinginan bersama untuk bahu membahu ketika ada musibah. Apalagi akses menuju Kabupaten Lebong, hanya ada 2 yaitu akses dari Kabupaten Bengkulu Utara dan dari Rejang Lebong.
Sementara lalu lintas masyarakat terutama terkait bahan makanan pokok atau sembako serta yang lainnya, banyak berasal dari Kabupaten Rejang Lebong.
Oleh karena itulah, bantuan dari Provinsi Bengkulu memang diharapkan, tetapi jika tidak pihaknya juga tidak mengeluh.