Pedagang Pantai Panjang Bengkulu Dibagi Sistem Zonasi, Gubernur Beberkan Tujuannya

Gubernur Bengkulu meninjau titik lokasi zona 1 penataan pembangunan kios kawasan wisata Pantai Panjang Bengkulu, Senin, 29 April 2024.-RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Gubernur Bengkulu, Prof H Rohidin Mersyah meninjau langsung tempat para pedagang berjualan di kawasan wisata Pasir Putih Panjang Bengkulu, Senin 29 April 2024. 

Dalam kunjungannya, Gubernur Bengkulu berencana penataan kawasan wisata tersebut dengan membagi zonasi bagi para pedagang.

Rohidin mengatakan, penataan zonasi bagi pedagang itu  untuk meningkatkan kenyamanan dan keindahan kawasan wisata Pasir Putih Panjang.

"Kita bagi zonasi berjualannya," terang Rohidin, Senin 29 April 2024.

Dijelaskannya, para pedagang yang sudah lama berjualan di kawasan Pantai Panjang, akan dikelompokkan berdasarkan jenis dagangannya. Seperti pedagang buah, makanan, dan batik. Sesuai kelompoknya, batik 20 orang, makan 76, pedagang buah 16.

"Kita zonasikan, pedagang buah, makanan, batik, dan lainnya. Kita rapikan di Pantai Panjang," tambahnya.

BACA JUGA:Fokus Peningkatan Literasi Keuangan, Ini Keterangan Kepala OJK Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Pengunjung Pantai Panjang Bengkulu Tembus 8 Ribu per Hari, 30 Anak Dilaporkan Hilang

Rohidin menjelaskan penataan zonasi ini akan dilakukan secara bertahap dan rapi. Ia meminta dukungan dari para pedagang untuk kelancaran proses penataan.

"Saya minta dukungannya para pedagang. Ini tidak untuk merugikan, tapi justru kedepannya lebih tertata, pengunjung lebih banyak," terang Rohidin.

Penataan zonasi ini akan dilakukan dengan membangun auning khusus untuk para pedagang. Biaya pembangunan auning sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bengkulu sekitar Rp 600 juta. Sementara itu, untuk pedagang pakaian akan membangun secara sendiri lokasi berjualannya. Lahan yang digunakan tentu akan dikenakan sewa sebagai pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Bengkulu.

"Batik membangun sendiri. Kita juga siapkan anggaran untuk pembangunan auning. Jadi setelah saya tetapkan titik nol, penataan bisa berjalan," ungkapnya.

Rohidin menegaskan prinsip penataan ini adalah tidak ada yang dirugikan. Semua pedagang akan dilibatkan dan diajak untuk maju bersama.

Prinsipnya tidak ada orang yang tidak mau diajak untuk maju. Asalkan penjelasannya utuh, tidak setengah-setengah," kata Rohidin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan