Abrasi Pantai Semakin Mengancam, Nelayan Terancam Kehilangan Ini
ABRASI: Camat Pondok Kelapa, Lismawati SE saat mendatangi lokasi abrasi pantai di depan rumah konservasi penyu Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Abrasi pantai di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin mengancam. Belasan rumah warga yang berprofesi sebagai nelayan dalam kondisi terancam. Warga pun terancam kehilangan tempat tinggal apabila tak direspon secara cepat. Selain pemukiman warga, keberadaan rumah konservasi penyu yang merupakan satu-satunya di Provinsi Bengkulu juga terancam rusak lantaran sudah semakin dekat dengan bibir pantai.
"Saat ini, jarak antara laut dengan rumah konservasi penyu hanya 3-4 meter," ungkap pengelola rumah Konservasi Penyu Alun-Alun Utara, Zulkarnain.
BACA JUGA:Disdikbud Gelar Seleksi O2SN Tingkat Ini
BACA JUGA:Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi Juli - Agustus 2024, Ini Dampaknya
Diakuinya, kondisi seperti ini sudah beberapa kali disampaikan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Benteng melalui OPD teknis. Bahkan, tim dari kecamatan dan BPBD juga sudah beberapa kali mendatangi lokasi.
Hanya saja, sampai saat ini belum ada tindak lanjut berupa penanggulangan bencana abrasi ini.
Jika dibiarkan, tak menutup kemungkinan abrasi akan semakin menjadi dan mendekati jalan lintas Kota Bengkulu-Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
"Sampai saat ini belum ada tanggapan dari Pemerintah. Apakah bisa ditangani atau tidak," pungkasnya.(bakti)