Waspada Fenomena La Nina, Ini Pesan Kadis Perikanan Kota Bengkulu untuk Para Nelayan di Bengkulu
IST/BE Kapal nelayan tradisonal yang ada di kota untuk segera melengkapi peralatan keselamatan, hal ini untuk mencegah potensi hal-hala yang tidak diinginkan selama melaut.--
Harianbengkuluekspress.id - Untuk mengantisipasi fenomena La Nina yang diprediksi mulai terjadi pada Juni ini hingga Agustus 2024. Seluruh kapal nelayan tradisional di Kota Bengkulu diminta dilengkapi dengan peralatan keselamatan. Hal ini untuk mencegah hal buruk ataupun kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi selama melaut. Seperti, kapal karam dihantam ombak dan angin, kebakaran kapal maupun juga kecelakaan kapal lainnya.
"Fenomena La Nina ini melanda Bengkulu, tentunya imbas dari fenomena ini sangatlah berdampak bagi nelayan. Terutama terkait potensi angin kencang dan ketinggian ombak. Oleh karena itu, saya minta kapal nelayan tradisional yang aktif melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut harus melengkapi peralatan keselamatan untuk dipergunakan jika mengalami musibah," kata Kadis Perikanan Kota Bengkulu, Tarzan Naidi, Selasa, 4 Juni 2024 saat diwawancara BE.
Ia menyebutkan, sejumlah peralatan keselamatan kapal penangkapan ikan seharusnya dilengkapi berupa boat nelayan, yaitu jaket pelampung, pelampung penolong dan beberapa alat komunikasi ini harus ada di setiap kapal para nelayan.
"Alat isyarat visual seperti isyarat asap apung "buoyant smoke signal" yang digunakan pada siang hari dan di malam hari dapat menggunakan obor tangan atau obor parasut," tuturnya.
BACA JUGA:Perkuat Kerja Sama Antar Daerah, Pj Wali Kota Bengkulu Manfaatkan Forum Nasional APEKSI
Dia mengatakan, alat isyarat visual ini juga akan membantu bagi penolong ataupun penyelamat yang ada di darat untuk mengetahui adanya kecelakaan di tengah laut.
"Ini perlu menjadi perhatian penting bagi seluruh kapal penangkapan ikan nelayan yang belum melengkapi peralatan keselamatan tersebut. Karena peralatan itu sangat dibutuhkan sekali," katanya.
Ia mengatakan, profesi turun-menurun nelayan tradisional ini menjadi pengalaman dasar sejumlah nelayan yang tidak melengkapi kelengkapan peralatan keselamatan.
"Kita mengakui, nelayan tradisional kita umumnya memiliki pengalaman melaut, tetapi peralatan keselamatan haruslah tetap disediakan guna kepentingan nelayan," ujarnya.
BACA JUGA:Investor Eropa Lirik Bengkulu, Tertarik Investasi Bidang Ini
Selain itu, bagi pelaku usaha perikanan yang memiliki nelayan binaan hendaknya melengkapi kelengkapan kapalnya dengan sejumlah peralatan keselamatan yang dibutuhkan.
"Ini juga penting harus dilakukan pemilik usaha kapal untuk mencari ikan dilaut. Keselamatan nahkoda dan anak buah kapal (ABK) sangat penting terutama di kondisi cuaca yang tak menentu sekarang ini, terutama ketinggian gelombang yang saat ini mencapai 4 meter," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan imbauan kepada nelayan yang ada di kota ini agar bisa melengkapi peralatan keselamatan saat melaut. (Bhudi Sulaksono)