Buka Samsat Keliling Malam Hari, Ini Tujuannya

Reporter: Eko |

Editor: Haijir |

Jumat , 21 Jun 2024 - 21:42

Dr Haryadi SPd MM MSi--

buka samsat keliling malam hari, ini tujuannya                            harianbengkuluekspress.id - pemerintah provinsi (pemprov) bengkulu telah menargetkan 4 ribu kendaraan menikmati program pemutihan pajak kendaran bermotor. 
kepala badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (bpkad) provinsi bengkulu dr haryadi spd mm msi mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah membuka layanan samsat keliling hingga malam hari.
"samsat keliling ini ada di kabupaten/kota," terang haryadi, jumat 21 juni 2024.
haryadi menjelaskan, samsat keliling hingga malam hari itu sudah diterapkan sejak dibukanya program pemutihan pajak kendaraan bermotor pada 4 juni 2024. tentu, layanan itu akan ditutup sampai program ini berakhir pada 30 november 2024 mendatang.
baca juga:giliran pedagang pasar minggu ditertibkan satpol pp
baca juga:agustus, golkar keluarkan rekomendasi pilkada untuk calon ini
"ini bentuk kita untuk mencapai target," ungkapnya.
dijelaskannya, sejak hampir satu bulan program pemutihan pajak kendaran bermotor digelar, antusias masyarakat cukup tinggi. pihaknya meyakini program tersebut akan terus dinikmati masyarakat.
"kalau laporan detail realisasi sejak 4 juni lalu itu masih berproses, karena belum sebulan berjalan program ini," tuturnya.
haryadi mengatakan, program pemutihan pajak ini akan berlangsung hingga 30 november mendatang. programnya seperti pembebasan pokok tunggakan dan denda pkb, serta program pengurusan bea balik nama kendaraan bermotor (bbnkb).
baca juga:tingkatkan program sedekah 2 ribu, pj walikota minta ini
kendaraan yang bisa memanfaatkan program tersebut, tidak hanya kendaraan umum masyarakat. namun juga kendaraan dinas milik pemerintah.
"silahkan manfaatkan program ini," tegasnya.
haryadi meminta kepada seluruh masyarakat bengkulu yang memiliki kendaraan bermotor yang menunggak pajak untuk segera memanfaatkan program tersebut.
"ini kesempatan emas, jangan sampai tidak dimanfaatkan," tutup haryadi. (eko)