Satu Jemaah Haji Bengkulu Meninggal Di Tanah Suci, Kemenag Pastikan Bukan Karena Sengatan Panas
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Bengkulum H Intihan MHi -Istimewa/Bengkuluekspress-
Almarhum mulai sakit setelah pulang dari Mina pada tanggal 19 Juni 2024. Sejak saat itu, almarhum hanya beraktivitas di kamarnya,
Petugas selalu visitasi setiap hari, memastikan kondisi baik dan obat diminum, serta menyuapi jemaah makan.
Pasien selama ini tidak pernah mengeluhkan nyeri dada atau rasa tidak enak di dada, hanya mengeluh lemas dan tidak mau makan," lanjutnya.
Almarhum mendapat rawatan intensif oleh etugas kesehatan di datangi ke kamar pasien dan menyuapi makan, termasuk menggantikan baju pasien.
"Petugas kesehatan juga memberikan obat rutin lanjutan dari KKHI Arafah (bisoprolol, furosemid, lansoprazole) serta nebu lasalcom." jelasnya.
Meskipun upaya telah dilakukan, kondisi Kadiman tidak lagi merespon, tensi tidak terukur, dan tidak lagi merespon,oleh petugas almarhum akhirnya harus dibawa ke RS Almarhum Noor sebelum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.21 waktu setempat.
Kadiman sudah dimakamkan di Arab Saudi seperti halnya almarhum lainnya.
Widodo juga mengucapkan rasa bela sungkawa yang mendalam, atas kepergian almarhum dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, tutupnya. (**)