Perkebunan Sawit Masyarakat Ditata, Ini Tujuannya

RENALD/BE Distan BS memberikan Bimtek Tim Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat tahun 2024, yaitu Training Of Trainer (TOT) Informasi Geospasial Tematik. Hadir pada acara tersebut Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM didamping Kepala Distan BS, Sakimin SP--

Harianbengkuluekspress.id – Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pertanian (Distan) terus berupaya memaksimalkan produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit masyarakat.

Salah satunya adalah melakukan pendataan lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat dan mendorong adanya peningkatan Program Replanting atau peremajaan tanaman sawit yang sudah berumur agar dapat kembali produktif.

Untuk dapat mewujudkan produktivitas perkebunan sawit masyarakat, Distan BS telah merekrut Tim Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat BS tahun 2024 dan melakukan Training Of Trainer (TOT) Informasi Geospasial Tematik.

Bahkan dalam pembakalan para petugas pengukur lahan kelapa sawit tersebut hadir langsung Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM didamping Kepala Distan BS, Sakimin SPt berserta jajaran yang digelar di Aula Hotel Marina 2, Kecamatan Kota Manna.

BACA JUGA:Kuota Pupuk Bersubsidi Ditambah, Segini Jumlah Penambahannya

BACA JUGA:7 Calon PPPK Dilantik, Ini Waktu dan Tempatnya

“Saya minta seluruh petugas pendataan harus serius dalam melakukan pendataan. Sebab ini sangat berpengaruh dengan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan. Jangan salah mengukur, harusnya mengukur kebun kepala sawit malah mengukur kebun jengkol, jadikan kurang tepat,” ujar Gusnan saat menyampaikan arahannya.

Gusnan juga meminta agar para petugas pendataan dapat berinovasi agar dapat mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Contohnya seperti menggunakan camera drone saat melihat luas lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat.

Bahkan jika tidak mampu membeli alat tersebut, para petugas diharapkan dapat menyewa untuk memudahkan pekerjaan yang juga memberikan dampak yang baik dari hasil pendataan, khususnya dalam menyambungkan titik koordinat poligon saat menentukan luas lahan.

“Jika tidak berinovasi, para petugas pengukur lahan akan lebih cepat kelelahan. Sebab luasnya lahan perkebunan kelapa sawit yang diukur, bisa saja 3 hektar setiap harinya,” ungkapnya.

BACA JUGA:Trafo, Dinamo dan Kabel Dicuri, Ini Pelakunya Sudah Ditangkap Tim Opsnal Polsek Kampung Melayu

Sementara itu ditambahkan Kepala Distan BS, Sakimin SPt menyampaikan pihaknya telah membuka pendaftaran untuk petugas ukur lahan pekebunan kelapa sawit milik masyarakat. Tercatat ada sebanyak 74 orang pendaftar dan yang lolos seleksi hingga mendapatkan bimbingan hanya sebanyak 12 orang petugas.

“Tentunya kita berharap setelah mendapatkan pelatihan para petugas ukur yang diterjunkan ke lapangan dapat bekerja dengan baik. Dengan harapan lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat dapat tertata dengan baik. Bimbingan ini kami lakukan selama 5 hari,” sampainya.

Sakimin mengatakan para petugas tersebut akan menjalankan tugas sesuai dengan kontrak Distan BS, yaitu selama 6 bulan. Dari 11 kecamatan yang ada di BS, ada 3 wilayah tidak memiliki petugas pengukur lahan perkebunan kelapa sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan