Peti Kemas dan Pengangkutan, Penyebab Mahalnya Biaya Ekspor Bengkulu

Reporter: Rewa Yoke |

Editor: Zalmi Herawati |

Selasa , 09 Jul 2024 - 21:11

Perwakilan KPPBC TMP C Bengkulu, Agus Praminto.--

Harianbengkuluekspress.id - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Bengkulu mengungkapkan mahalnya biaya ekspor dari wilayah Bengkulu disebabkan oleh beberapa faktor utama, mulai dari biaya peti kemas hingga pengangkutan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi para pelaku usaha yang ingin mengekspor produk mereka ke luar negeri.

Menurut Perwakilan KPPBC TMP C Bengkulu, Agus Praminto, salah satu penyebab utama mahalnya biaya ekspor adalah biaya yang terkait dengan pengangkutan, khususnya biaya peti kemas dan tambahan biaya yang timbul akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai.

"Kalau dari Bea dan Cukai gak ada mas, biaya mahal terkait biaya pengangkutan meliputi biaya peti kemas dan biaya pengangkutan," kata Agus, Selasa 9 Juli 2024.

Selain itu, Agus juga menyebut mekanisme ekspor dari Bengkulu yang belum langsung ke tujuan akhir menjadi faktor lain yang membuat biaya ekspor lebih mahal.

"Hal yang membuat biaya ekspor langsung disebabkan mekanisme ekspor dari Bengkulu juga belum langsung, tapi harus transit di pelabuhan lain dahulu,” tambahnya.

Kondisi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para eksportir di Bengkulu. Mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan jika proses ekspor bisa dilakukan langsung tanpa harus transit di pelabuhan lain.

"Hal ini tentu memberatkan apalagi bagi pelaku usaha kecil yang ingin bersaing di pasar internasional," ujar Agus.

Agus juga mengakui biaya ekspor bisa lebih murah jika ada kebijakan khusus dari pemerintah yang mendukung proses tersebut. Kebijakan subsidi atau insentif lain dari pemerintah diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan biaya ekspor yang tinggi.

"Paling kalau ada kebijakan pemerintah, seperti subsidi dll, sempat ada mekanisme tol laut tapi tidak ada yang memanfaatkan," katanya.

Pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai juga menjadi isu penting yang harus segera ditangani. Jika masalah ini bisa diatasi, maka biaya pengangkutan bisa ditekan dan proses ekspor menjadi lebih efisien.

"Pendangkalan memang menambah biaya, karena harus menggunakan tongkang. Ini perlu penanganan serius,” tambah Agus.

peti kemas dan pengangkutan, penyebab mahalnya biaya ekspor bengkulu                            harianbengkuluekspress.id - kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe madya pabean c (kppbc tmp c) bengkulu mengungkapkan mahalnya biaya ekspor dari wilayah bengkulu disebabkan oleh beberapa faktor utama, mulai dari biaya peti kemas hingga pengangkutan. hal ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi para pelaku usaha yang ingin mengekspor produk mereka ke luar negeri.
menurut perwakilan kppbc tmp c bengkulu, agus praminto, salah satu penyebab utama mahalnya biaya ekspor adalah biaya yang terkait dengan pengangkutan, khususnya biaya peti kemas dan tambahan biaya yang timbul akibat pendangkalan di pelabuhan pulau baai.
"kalau dari bea dan cukai gak ada mas, biaya mahal terkait biaya pengangkutan meliputi biaya peti kemas dan biaya pengangkutan," kata agus, selasa 9 juli 2024.
selain itu, agus juga menyebut mekanisme ekspor dari bengkulu yang belum langsung ke tujuan akhir menjadi faktor lain yang membuat biaya ekspor lebih mahal.
baca juga:18 ribu bibit sayuran disiapkan, diperuntukan untuk ini
baca juga:13 smpn kekurangan siswa baru, ini daftar sekolahnya 
"hal yang membuat biaya ekspor langsung disebabkan mekanisme ekspor dari bengkulu juga belum langsung, tapi harus transit di pelabuhan lain dahulu,” tambahnya.
kondisi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para eksportir di bengkulu. mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan jika proses ekspor bisa dilakukan langsung tanpa harus transit di pelabuhan lain. 
"hal ini tentu memberatkan apalagi bagi pelaku usaha kecil yang ingin bersaing di pasar internasional," ujar agus.
agus juga mengakui biaya ekspor bisa lebih murah jika ada kebijakan khusus dari pemerintah yang mendukung proses tersebut. kebijakan subsidi atau insentif lain dari pemerintah diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan biaya ekspor yang tinggi.
"paling kalau ada kebijakan pemerintah, seperti subsidi dll, sempat ada mekanisme tol laut tapi tidak ada yang memanfaatkan," katanya.
baca juga:ipari suarakan stop judi online, pengurus ipari periode 2023-2027
pendangkalan di pelabuhan pulau baai juga menjadi isu penting yang harus segera ditangani. jika masalah ini bisa diatasi, maka biaya pengangkutan bisa ditekan dan proses ekspor menjadi lebih efisien.
"pendangkalan memang menambah biaya, karena harus menggunakan tongkang. ini perlu penanganan serius,” tambah agus.
ia juga menambahkan bahwa optimalisasi pelabuhan dan infrastruktur pengangkutan menjadi kunci untuk menurunkan biaya ekspor. 
“kita perlu infrastruktur yang baik, pelabuhan yang siap, dan kebijakan yang mendukung agar biaya ekspor bisa lebih kompetitif,” jelasnya.
disisi lain, pemerintah pusat diharapkan bisa lebih memperhatikan kondisi ini dan memberikan solusi konkret agar potensi ekspor bengkulu bisa dimaksimalkan. 
baca juga:mobnas baru pimpinan dewan kuras anggaran segini
“dukungan pemerintah sangat penting, agar kita bisa bersaing dan memanfaatkan potensi yang ada,” tutup agus.
menurut data yang ada, bengkulu memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor, khususnya produk-produk pertanian dan perkebunan. namun, dengan biaya ekspor yang tinggi, banyak pelaku usaha yang merasa kesulitan untuk bersaing dengan daerah lain yang memiliki akses dan biaya ekspor yang lebih rendah. (rewa yoke)